- Home
- Berita
- Palembang
- Pendidikan
- Alumni Siswa Inklusi SDN 30 Banyak Di Terima Di Sekolah Negeri
Alumni Siswa Inklusi SDN 30 Banyak Di Terima Di Sekolah Negeri
PALEMBANG,HS-Sejak menjadi sekolah percontohan pendidikan inklusi atau Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dalam beberapa tahun lalu. Sekolah Dasar (SD) Negeri 30 Palembang sudah banyak menamatkan para siswa ABK, tidak hanya itu saja mereka pun rata-rata banyak diterima di SMP Negeri Palembang.
Kepala SD Negeri 30 Palembang Nuraini mengatakan pihaknya sudah lama ditunjuk menjadi sekolah pendidikan inklusi atau yang lebih di kenal siswa ABK. Dimana disiswa disini mengalami pertumbuhan ada yang IQ tinggi dan IQ rendah, gagu, kurang dengar, hyaper aktif dan bermacam-macam.
“Kami sebagai pihak pendidik harus mengajarkan siswa bagaimana bisa pintar membaca, menulis dan menghitung. Belum lagi tahun lalu dan tahun 2017, alumni kita banyak diterima SMP Negeri kota Palembang, baik SMPN 18 dan SMPN 13,” katanya.
Hal senada dikatakan Guru kelas 2A SD Negeri 30 Palembang Sri mengatakan untuk di kelasnya ini ada 10 siswa/i. Bedanya di sekolah lain disini khusus mendidik bersama siswa ABK, jadi mereka ini dicampur dengan anak normal.
“Metodenya saya latih satu persatu dan diajak cara mengikuti temannya. Jika sudah tidak bisa dilatih kadang kita panggil mereka untuk ikut mendampingi. Yang paling sulit diajarkan ke siswa ABK adalah pelajaran MTK meskipun ada beberapa siswa yang pintar, kalau belajar menulis mereka disini paling nurut dan mudah di ajarkan,” jelasnya.
Dalam penerapan pendidikan inklusi memang agak sulit dan ekstra sabar. Berkat para guru yang sabar dan tidak henti memberikan pelayanan terbaik.
“Alhamdulilah ada beberapa alumni kita sudah diterima SMP Negeri, kita juga merasa bangga. Soalnya apa yang selama ini diberikan ke siswa mereka sudah dapat mengerti dan memahami,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu orang tua siswa ABK di SDN 30 Palembang Hasanah mengatakan dirinya memiliki dua orang anak yang bersekolah di SD Negeri 30 Palembang, dimana anaknya ini mengalami kekurangan atau bisa dikatakan kelainan IQ. Namun salah satu anaknya ada yang sangat mahir jika belajar menghitung, lalu yang nomor duanya belum bisa diajak ngobrol atau pendiam.
“Ya, kita sebagai orang berharap yang terbaik bagi anaknya. Soalnya kami menginginkan mereka bisa tumbuh layaknya teman-teman diusianya. Alhamdulilah jika diajak ke sekolah mereka mau, semoga ini menjadi jalan untuk anak kami kedepannya dapat mengenyam pendidikan seperti anak normal lainnya,” pungkasnya.(HSN).
Tags
Terkini
Berita TerbaruTrending
Berita Populer-
2