• Berita
  • Sumsel
  • Buka Simposium Pediatric, Gubernur Sumsel Herman Deru Ikut Cek Jantung

Buka Simposium Pediatric, Gubernur Sumsel Herman Deru Ikut Cek Jantung

5 tahun ago
208
PALEMBANG,HS – Meski sudah memasuki akhir pekan, Gubernur Sumsel Herman Deru tetap semangat menjalani rutinitasnya menghadiri sejumlah agenda yang cukup padat. Seperti Sabtu (6/4) pagi tadi, ia menyempatkan diri membuka Simposium Pediatric Cardology Update ke 7, di Ballroom Hotel Novotel Palembang.
Di hadapan ratusan peserta yang hadir, mantan Bupati OKU Timur itu sempat menyemangati para dokter khususnya dokter spesialis anak untuk tetap semangat melayani masyarakat Sumsel di tengah berbagai keterbatasan yang ada. Tak hanya membuka acara secara resmi, ia bahkan sempat berkeliling stand yang ada di sebelah ruang digelarnya Simposium. Di beberapa stand, Gubernur sempat mampir berbelanja kain hingga ikut menjajal alat periksa kesehatan jantung dari salah satu peserta pameran.
Lebih jauh Herman Deru mengatakan, gelaran simposium ini adalah berkah tersendiri bagi Sumsel terutama Palembang. Karena dengan simposium ini nama Palembang akan semakin dikenal.
Terkait dengan simposium itu Herman Deru mengatakan sangat mengapresiasi kinerja para dokter terutama dokter anak menyikapi berbagai penyakit jantung anak. ” Bukan hanya fasilitasnya yang terbatas tapi sarananya juga terbatas dan saya apresiasi sekali para Dokter ini tetap bisa melakukan tugasnya melayani,” jelasnya.
Di Sumsel ini jelas Dia ada swkitar 500 dokter spesialis anak.  Jumlah tersebut untuk menjangkau wilayah Sumsel yang merupakan pulau paling luas di Sumatera. Hanya saja penyebaran dokter tersebut cenderung kurang merata.
Menurutnya mengabdikan diri di daerah pelosok adalah tantangan profesi yang memang harus dihadapi para dokter. Semoga dengan keterbatasan itu para pelayan maayarakat ini masih bisa mengatasi keterbatasan.
” Saya sudah himbau Bupati dan Walikota agar perhatikan juga nasib para dokter jni. Jangan sampai BPJS nya terlambat dan lain-lain. Sering saya ingatkan itu agar profesi ini mendapat penghargaan tersendiri dari pemerintah,” ujarnya.
“Dengan luas 91.000 meter persefi dan penduduk hampir 10 juta jiwa, kita butuh pelayanan kesehatan yang maksimal. Termasuk bagaimana caranya pelayanan ini menjangkau daerah yang jauh,” tambahnya.
Herman Deru juga mengatakan kesehatan jantung anak memang sudah menjadi perhatian pihaknya kareba mereka adalag aset generasi penerus bangsa. Pendeeita sakit jantun tidak hanya diderita orang dewasa tapi juga anak-anak. Kelainan jantung bawaan dari kehamilan sudah semestinya dicegah  karena dapat menimbukkan cacat atau kelainan jantung bawaan.
“Perlu ada tindakan preventif melalui sosialisasi dan advokasi kepada ibu hamil karena ini lebih baik daripada tindakan kuratif atau pengobatan. Di samping itu peelu dipikirkan juga kecukuoan Dokter spesialis anak, konsuktan kardiologi anak,” jelasnya.
Pelayanan kesehatan yang diberikan menurutnya harus secara utuh karena itu ia juga meminta masyarakat berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan yang ada. ” Tidak ada kendala biaya beeobat ke fasilitas pelahanan kesehata  karena masyarakat kita jamin kesehatannya melaluinProgram Jaminan Kesehatab Nasionak-Kartu Indonesia Sehat,” jelasnya