Efisiensi Anggaran Berdampak Bagi BUMD Sumsel

8 tahun ago
367

385579_11505015102014_Yohanes_L_Toruan

PALEMBANG, HS – Dampak pengurangan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah pusat berdampak besar bagi pemprov sumsel karena bantuan untuk badan usaha milik daerah (BUMD) Sumsel akan terancam berkurang.
Terkait pengurangan anggaran ini ,Yohanes ,Asisten II bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan pemprov Sumsel diruang kerjanya rabu (1/9),  mengatakan.“ Pengurangan anggaran pasti nya akan berpengaruh untuk bantuan kepada BUMD sumsel, meksipun begitu bantuan modal tetap di lakukan demi untuk menjaga stalibitas keuangan BUMD tersebut.” ungkapnya.

Dia juga mengatakan. BUMD yang berbasis bisnis saja yang perlu di bantu penyertaan modal tujuannya agar nanti bisa mengembangkan usahanya biar bisa maju perusahan tersebut.

“ karna saat ini keuangan BUMD sumsel sangat baik tapi perlu ditingkatkan lagi untuk meningkatkan profesionalismenya tapi bukan berarti BUMD sumsel buruk hanya ditingkatkan saja.”ujarnya.

Seperti diketahui ada 10 BUMD di Sumsel yakni PD Hotel Swarna Dwipa dengan penyertaan modal sekitar Rp 257 miliar dan dividen sebesar Rp 1 miliar, Prodexim dengan penyertaan modal sekitar Rp 10 miliar dan dividen Rp 0, PD Pertambangan dan Energi (PDE) dengan penyertaan modal Rp 61 miliar dan dividen Rp 10 miliar, Bank Sumselbabel dengan penyertaan modal sekitar Rp 523 miliar dan dividen Rp 39 miliar, PT BPR Sriwijaya Prima Dana dengan penyertaan modal sekitar Rp 123 miliar dan dividen Rp 422 juta.

PT Penjamin Kredit Daerah dengan penyertaan modal Rp 23 miliar dan jumlah dividen Rp 50 juta, PT Tambang Batu Bara Bukit Asam dengan penyertaan modal sekitar Rp 96 miliar dan dividen sebesar Rp 6 miliar, PT Asuransi Bangun Askrida dengan penyertaan modal sekitar Rp 630 juta dan dividen Rp 279 juta, PT Swarna Dwipa Selaras Adiguna dengan penyertaan modal Rp 2 miliar dan dividen Rp 1 miliar serta PT Aditya Tirta Sriwijaya penyertaan modal Rp 0 dan dividen sebesar Rp 380 juta.(mdn)