Gubernur Alex Noerdin Bertekad Tidak Boleh Lagi Terjadi Karhutla Di Sumsel

7 tahun ago
205
PALEMBANG,HS  – Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin mengatakan Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumsel tahun 2016 turun sangat signifikan. Hal itu disampaikannya pada Rapat Evaluasi Penanganan Karhutla Tahun 2017 di Ruang Picolo The Arista Palembang, Kamis (13/7).

Dengan adanya rapat evaluasi ini, orang nomor satu di Sumsel berharap berbagai kendala yang dihadapi dalam menangani karhutla dapat ditemukan solusinya. “Alhamdulillah 2016 Sumsel telah berhasil mengatasi karhutla. Semoga 2017 tidak terulang lagi kejadian Karhutla pada 2015,”tuturnya.

Lanjutnya, tahapan pengendalian karhutla yang telah dilakukan yakni, pemetaan dan menetapkan 171 Desa Peduli Api, Konsolidasi dan sosialisasi kolaborasi TNI/Polri, Satgas Manggala Agni, Perusahaan HTI dan Kelapa Sawit serta dukungan masyarakat dan penyelenggaraan The 1st Asia Bonn Challenge Meeting 9-10 Mei 2017 di Sumsel.

“Tekad tahun 2016, 2017 dan seterusnya tidak boleh lagi terjadi karhutla hingga asap yang mengganggu masyarakat bahkan sampai ke negara tetangga,”kata Alex.

“Pemprov Sumsel mengucapkan terimakasih kepada TNI/Polri, Masyarakat Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api dan instansi lainnya yang sudah bekerja keras terlibat dalam mengatasi Karhutla,”lanjut Alex. “Semoga apa yang kita lakukan hari ini mendapatkan solusi lebih baik lagi sehingga tidak akan pernah terjadi lagi karhutla,”harapnya.

Deputi V Kamtibmas Kemenkopolhukam, Irjen Pol Drs Carlo B Tewu mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Pemprov Sumsel, Polri/TNI, satgas dan lainnya. Dia berharap kedepan tidak terjadi lagi karhutla seperti tahun 2015.

Ada beberapa langkah strategi pencegahan karhutla oleh pemerintah seperti, membangun model pencegahan karhutla, menerapkan standar pencegahan kebakaran di perusahaan, menerapkan standar pencegahan kebakaran di tingkat desa agar mampu mencegah karhutla dan menerapkan Early Warning System yang handal.

Pada rapat evaluasi penanganan karhutla dihadiri Kepala Sesmenko perokonomian, BNPB, Sesmenko PMK, Pemprov Riau, Pemprov Jambi, Pemprov Kaltara, Pemprov Kaltim, Pemprov Kalteng, Pemprov Kalsel dan Pemprov Kalbar.(rilis humas pemprov)