Ini Alasan Rahmad Darmawan Latih Sriwijaya FC Kembali

6 tahun ago
287


PALEMBANG,HS – Rahmad Darmawan menjawab spekulasi masa depannya dengan resmi menjadi pelatih Sriwijaya FC. Apa alasan bergabung dengan Laskar Wong Kito lagi?

RD, sapaan karib Rahmad Darmawan, diikat kontrak selama satu tahun di Sriwijaya, Jumat (24/11/2017). Ini menjadi periode keduanya bersama Sriwijaya FC.

“Yang mendasari saya kembali ke Sriwijaya FC cukup simple, yaitu karena keseriusan. Saya berjumpa dengan managemen beberapa waktu lalu, itu hanya 15 menit, tapi saya melihat ada keseriusan dan tak butuh waktu lama untuk saya memutuskan kembali ke sini,” kata Rahmad Dermawan di Griya Agung, Jumat (24/11/2017).

Selain alasan di atas, Rahmad Dermawan menyebut kelengkapan fasilitas yang ada di Sumatera Selatan turut menjadi pertimbangan. Dia terpikat dengan Palembang yang akan menjadi salah satu tuan rumah pelaksanaan Asian Games ke XVIII pada tahun 2018 mendatang.

“Tahun depan Sumatera Selatan itu akan menjadi tuan rumah Asian Games dan itu menjadi magnet dan tantangan tersendiri. Selain itu, Sriwijaya FC menurut saya adalah tim yang memiliki fasikitas sangat baik dengan dua stadion, karena untuk menjadi juara memang harus didukung oleh fasilitas yang memadai dan semua saya lihat ada disini,” Ujarnya

Rahmad Dermawan pernah menukangi Laskar Wong Kito pada tiga musim secara berturut-turut, yakni tahun 2007-2008, 2008-2009 dan 2009-2010. Pada masa itu, Sriwijaya FC dapat memenangi Liga Indonesia dan menyabet gelar Copa Indonesia.

“Saya sudah pernah menangani tim ini dan saya sangat memiliki kedekatan selama tiga tahun. Bersama tim ini saya juga optimistis akan meraih juara bersama dengan melakukan penggantian 60 persen pemain yang ada,” dia menambahkan.

Ada banyak hal yang dirinya dapatkan selama melatih di Negeri Jiran dan akan diterapkan saat menukangi Sriwijaya FC. Salah satunya dengan mewujudkan ekspektasi suporter Indonesia yang sangat tinggi dalam mengharapkan kemenangan.

Ekspektasi yang cukup tinggi inilah yang dinilai akan menjadi tekanan tersendiri untuk diwujudkan. Selain itu, perfoma pemain di Indonesia yang lebih tinggi, dinilai menjadi kemudahan dirinya untuk mendapatkan pemain terbaik