Ini yang Jadi Kendala Produksi Emas Sumsel

7 tahun ago
1018
Kadis ESDM Sumsel, Robert Heri.

PALEMBANG, HS –  Masih tingginya potensi tambang emas yang ada di Sumsel terutama di Kabupaten Lahat. Namun potensi yang tergali masih sangat kecil hanya 14,9 ribu oz pada 2016.

Menurut Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumsel, Robert Heri mengatakan, potensi tambang emas di Sumsel memang cukup besar terutama di zona Bukit Barisan. Tapi memang belum tergali maksimal lantaran pihaknya fokus kepada pertambangan mineral dan batubara (minerba).

“Belum produksinya masih sangat kecil, hanya persekian persen dari potensi,” katanya, Sabtu (15/4).

Ia juga menambahkan, selama ini, penambangan emas di Sumsel ini masih dikelolahusahakan oleh tiga perusahaan yang mempunya Izin Usaha Pertambangan (IUP) emas. Selain itu ada juga tambang rakyat. Hasilnya pun belum begitu signifikan lantaran belum ada smelter.

“Ya, baru 14,9 ribu oz,” ungkapnya.

Lanjutnya, dari data produksi pertambangan emas tidak mengalami peningkatan  atau cenderung stagnan. Kendalanya, setiap perusahaan pertambangan sesuai dengan UU Pertambangan diwajibkan membuat smelter.

“Saat ini belum ada smelter, tapi ada rencana pembangunan smelter,” ucapnya

Sambungnya, rencananya smelter sebagai fasilitas pengolahan hasil tambang yang berfungsi meningkatkan kandungan logam seperti timah, nikel, tembaga, emas, dan perak ini akan dibangun. Namun itu belum pasti, mengingat dana yang dibutuhkan sangat besar.

“Selain smelter jadi kendala adalah transportasi yang masih terkendala. Sama seperti pertambangan di Sumsel, transportasi tetap menjadi masalah krusial. Akan kami dorong, agar hasil produk pertambangan emas bisa menjadi komoditi ekspor seperti pertambangan minerba,” pungkasnya.

Dia juga mengatakan, luasan kapasitas produksi pertambangan emas di Sumsel baru dimanfaatkan sekitar 20 persen dari total luas lahan mencapai 20 hingga 30 rribu hectar. Mayoritas berada wilayah mineral tepatnya di bukti barisan, Lahat. (MDN)