Korban kekerasaan SMA Taruna Bertambah Lagi, Disdik Sumsel Ancam Cabut Izin SMA Tersebut

5 tahun ago
456
PALEMBANG,HS – Kasus kekerasan yang terjadi saat MOS di Sekolah Taruna Palembang yang menelan korban meninggal dunia beberapa waktu lalu, menarik perhatian tersendiri dari Ketua TP PKK Sumsel Hj Feby Deru dan rombongan.

Demi melihat langsung salah seorang siswa yang diduga turut menjadi korban kekerasan, Wiko Jeryanda (14) yang masih kritis di RS Charitas, Feby didampingi Wakil Ketua TP PKK Sumsel Hj Fauziah Mawardi Yahya pun langsung membesuk korban usai menghadiri peringatan Hari Anak Nasional (HAN), di Griya Agung Rabu (17/6/2019).

” Sedih sekali ya melihatnya. Sampai gak bisa ngomong lagi saya. Sebagai seorang ibu saya mengerti betul apa yang dirasakan ibu korban dan keluarganya saat ini. Mohon doanya agar ada keajaiban untuk Wiko Lekas Sembuh” ujar Feby Deru saat membesuk korban kekerasaan MOS

Ia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. Iapun meminta Dinas terkait segera mengusut tuntas kasus ini, karena anak-anak yang menjadi korban ini adalah aset dan generasi bangsa.

” MOS inikan harusnya pengenalan atau lebih pada kedisplinan siswa saja. Saya minta betul kedepan Dinas terkait memperhatikan kegiatan-kegiatan siswa di sekolah. Kalau bisa jangan ada kekerasan lagi seperti ini di sekolah karena ini akan jadi dendam berkepanjangan. Soalnya guru yang melakukan ini katanya alumni sekolah itu juga kan ,” jelasnya.

Tak hanya menjenguk dan menyerahkan bantuan uang tunai, Feby juga meminta Dinas Pendidikan untuk menangani soal pendanaan selama korban dirawat di RS.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Sumsel,  Widodo mengatakan akan secepatnya melakukan evaluasi terhadap Sekolah Taruna Palembang tersebut. Dia bahkan memastikan tak segan menyetop izin operasional sekolah tersebut jika nanti terbukti bahwa kekerasan dan pelanggaran yang dilakukan secara terstruktur.

“Mestinya secara reguler pihak sekolah memberi tahu kami jika ada kegiatan. Dan semestinya MOS itu hanya pengenalan jadi tidak boleh ada kontak fisik. Apalagi kegiatan yang dilakukan di luar pagar sekolah harusnya ada laporan ke kami biar bisa kami monitor,” tutupnya