Mada Siap Jadi “Bapak” Angkat Usaha KWT Sejati

6 tahun ago
352

PALEMBANG, HS – Faktanya modal kerja, pemasaran, dan sarana prasana masih menjadi cerita klasik bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Sejati. Solusinya? Ya, tak lain butuh kepedulian berkelanjutan yang berkesinambungan.

Rabu, 11 April 2018. Seorang anak muda berkunjung ke ‘markas’ KWT Sejati yang terletak di Jalan Macanlindungan persisnya di Perumahan Griya Cipta Sejahtera RT 10 RW 05, Bukitbaru, Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang.
Tokoh pemuda ini sengaja anjangsana ke komplek tersebut guna menyaksikan langsung bagaimana proses olahan wedang jahe merah yang di produksi KWT Sejati.

“Apa Ibu-ibu sudah coba uji rasa terhadap wedang jahe instan ini…? Oh ya, pemasaran bagaimana, Bu…!” cetus Ahmad Mada Taufik, tokoh pemuda yang kini menjabat Ketua Bidang Litbang dan IT DPW Rescue Partai Perindo Sumsel.

Sontak. Pertanyaan lelaki akrab disapa Kak Mada, itu mendapat respon dari anggota dan pengurus KWT Sejati.

“Nah, soal uji rasa sudah, Mas. Tinggal lagi distribusi pemasaran dan alat-alat yang kita gunakan. Bayangkan saja, tiap bikin wedang jahe merah, kami masih iuran per anggota. Kalau alat-alat hingga kini terpaksa pinjam sana-sini,” urai Nurhidayah, Ketua KWT Sejati yang diamini oleh anggota lainnya.

Kendati tantangan begitu ‘kuat’ di depan mata. Namun, optimisme para anggota KWT Sejati tak pernah memudar. Itu dibuktikan dengan adanya diversifikasi hasil olahan yang dihasilkan makin beragam. Bahkan bukan cuma wedang jahe, ibu-ibu KWT juga telah memproduksi produk kuliner khas. Antara lain rengginang, rempeyek, manisan sirsak, permen jahe, dan abon lele.

“Kira-kira Pak Mada, kami bisa nggak dibantu ya…?,” celetuk Salma, anggota KWT lainnya.

Mendengar aspirasi dari para sekelompok ibu-ibu KWT, membuat Mada merasa terpanggil, tergugah dan sekaligus terharu seketika. Gayung seolah bersambut kata-kata.

“Dan, sejujurnya kita (Perindo) sangat berkeinginan agar usaha-usaha home industri seperti ini terus bertumbuh dan berkembang. Untuk itu, aksi nyata ibu-ibu tentulah ada jalan keluarnya lewat program-program UMKM yang sedang dijalankan,” ungkap Mada yang kini dipercaya Pemimpin Perusahaan Koran Haluan Sumatera.

Lanjut Mada, sebuah produk olahan rumahan akan lebih cepat dikenang jika produk tersebut benar-benar memerhatikan selera pasar selain bentuk kemasan.

“Ibu-ibu, nanti kita coba bantu kemasan yang menarik sehingga konsumen lebih tertarik. Ya, kapan perlu sampai dinas kesehatan demi memastikan produk-produk olahan ini terjamin,” demikian janji Mada.

Sebagai bentuk kepedulian Mada pada sektor usaha mikro, ia pun bersiap menjembatani kegiatan yang sedang dilakukan ibu-ibu KWT Sejati untuk dikembangkan lebih luas lagi.

“Insyaallah, kita bersiap menjadi “bapak” angkat untuk aksi nyata KWT Sejati ini,” disampaikan Mada.

Ketertarikan Mada dalam mengangkat nama KWT Sejati rupanya tak sampai di situ. Pihaknya telah menyusun agenda “Launching Hasil Olahan KWT Sejati” yang berbarengan dengan peresmian “Klub Senam Jantung Sehat GCS” pada Ahad 15 April 2018.

“Jika Allah SWT izinkan, kita juga bertekad akan membuat KWT Sejati ini model atau percontohan bagi komplek lainnya yang ada di kecamatan lainnya. Apalagi wilayah perumahan ini kan dicanangkan Kawasan Kampung Cabai di kota Palembang,” jelas Mada.

Usai menikmati segelas wedang jahe organik sembari menikmati panorama seputaran pekarangan warga di Perumahan Griya Cipta Sejahtera, Mada pun menyempatkan diri berdialog dengan beberapa anggota Kelompok Tani Sehati.

“Saya yakin. Ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun saya begitu optimis apa yang kita cita-citakan Insyaallah bisa terwujud asalkan kita bersama-sama saling bahu-membahu serta bersatupadu menunaikan aksi nyata ini. Bak pepatah ‘Berat sama dipikul, ringan sama-sama dijinjing’. Percayalah Bapak-bapak, tak ada yang sia-sia, toh…?,” tutur Mada. (RINALDI SYAHRIL DJAFAR)