Melek Online Dukung Peningkatan Dagangan

4 tahun ago
455

PALEMBANG,HS – Leornadus, pemilik usaha kain ulos, merupakan satu dari ratusan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang melek online di Kota Palembang.  Pria kelahiran 7 Agustus 1992 itu telah merasakan perubahan signifikan terhadap usaha keluarga yang dirintis sejak 2012 setelah dia menggunakan pemasaran digital.

Salah satunya, kata dia, omset penjualan kain yang dia jual mulai dari harga Rp30.000 sampai Rp1 juta itu bisa melonjak hingga 40%.

Namun yang terpenting, Leo menekankan, dampak positif terhadap usahannya setelah go online adalah perluasan pangsa pasar.

Menurut dia, menjual produk kerajinan khas, seperti kain ulos memiliki tantangan cukup berat jika hanya dijalankan secara konvensional. Pembeli produk kain khas Batak itu cenderung segmented alias kalangan tertentu.

“Sementara yang jual kain ulos di Palembang ini tidak cuma saya, bagaimana caranya untuk memenangkan persaingan di usaha ini salah satunya lewat online,” katanya.

Dia mengemukakan sebelum terjun ke dunia online melalui Google Bisnisku, Leo menjual dagangannya secara offline dengan membuka lapak di mana ada hajatan pesta batak berlangsung.

Setelah dia mendaftarkan usahanya di Google Bisnisku yang mana memudahkan penelusuran di produk Google lainnya, seperti Google Maps, pembeli kain ulos yang dijualnya mulai beragam.

“Biasanya pembeli yang datang ke rumah itu terbatas keluarga saja, sekarang yang tidak saya kenal pun datang ke rumah untuk beli kain ulos,” katanya.

Serupa dengan Leo, Dwi Maharani pelaku usaha kuliner burger dengan brand Burger Time Plaju, merasakan manfaat pemasaran online untuk memperluas kalangan pembeli produk yang dia jual sejak Mei 2018 lalu.

“Saat Asian Games 2018 lalu saya kedatangan pembeli ‘bule’ dan dia bilang ketika ketik kata kunci burger Palembang yang muncul di halaman teratas itu usaha saya. Jadi ya dia langsung ke tempat saya mengikuti maps yang sudah saya sertakan di Google Bisnisku,” paparnya.

Dwi dan Leo merupakan pelaku UMKM yang sebelumnya awam terhadap dunia bisnis secara digital dan online kemudian membuka matanya setelah menjadi peserta Gerakan Pelatihan Usaha Rakyat (Gapura) Digital yang dibentuk Google.

“Awalnya saya buta dengan pemasaran digital. Namun, setelah mengikuti kelas Gapura Digital saya mulai termotivasi dan memanfaatkan Google untuk membantu usaha saya,” kata Leo.(RON)