- Home
- Berita
- Palembang
- Pembangunan
- Regional
- Merajut Kepedulian di Tanah Gandus
Merajut Kepedulian di Tanah Gandus
PALEMBANG, HS – Kelurahan Gandus seolah menjadi dambaan bagi banyak pemilik investasi bidang properti. Dan, kini tak terhitung lagi industri perumahan yang tumbuh di kawasan lingkar barat kota Palembang itu.
Seulas senyum terbit di bibir Ardan. Dengan setelan putih-hitam, lurah Kelurahan Gandus itu seakan-akan menebar pesan penting; bersihkan image rawan di Gandus. Dan, sukseskan program Palembang EMAS 2018.
Tentu saja Ardan serius dengan pesan yang ia sampaikan. Bermodal komunikasi yang baik dengan masyarakat, Ardan terus bekerja membangun kelurahan Gandus sampai ke gang-gang kecil yang ada di seputaran Gandus Jalan TP H Sofyan Kenawas.
“Kawasan Gandus memiliki potensi yang mungkin tidak dimiliki oleh kecamatan lain. Misalnya, masih banyaknya lahan-lahan kosong. Bahkan, di Gandus boleh dibilang bisnis properti cukup lezat. Lihatlah, di mana-mana perumahan hadir dengan beragam pilihan. Tinggal lagi si konsumen, mau pilih yang mana?,” kata Ardan kepada HALUAN SUMATERA, pekan ke-3 Januari 2017.
Apa tantangan dan persoalan yang sesungguhnya di Gandus? Jawab Ardan, antara lain terbatasnya akses transportasi yang dilewati oleh masyarakat. Namun begitu, dukungan dari pemerintah daerah dalam memerbaiki infrastruktur sudah berjalan secara bertahap.
“Itu jelas, masalah akses jalan. Alhamdulillah, kita juga direalisasikan pembangunan jalan alternatif sepanjang 4,3 kilometer dengan lebar 12 meter yang arahnya dari Jalan TP H Sofyan Kenawas menuju Jalan Soekarno Hatta. Jika jalan tersebut selesai, saya kira Gandus akan menjadi surganya para investor,” dijelaskannya.
Suami dari Siti Juriah Sso itu menyebutkan, warga kelurahan Gandus yang memiliki luas 3250 meter persegi memiliki matapencaharian beragam. Ada yang menjadi buruh harian, pegawai negeri sipil, TNI, dan petani.
“Jujur, karakter masyarakat yang bermukim di kawasan Gandus itu mirip dengan kawasan Sungai Lais. Sebetulnya orang sini sangat peduli dengan program yang dicanangkan oleh pemerintah. Buktinya, ketika kami ajak untuk bertanam pohon di depan rumah masing-masing, warga cukup antusias. Ya, memang soal kesadaran membuang sampah yang masih kurang,” sambung Ardan yang asli berdarah Pagaralam.
Bertahun-tahun Ardan menjadi lurah Kelurahan Gandus, selama itu pula ia berupaya mengkampanyekan program walikota Palembang ke tengah-tengah masyarakat Gandus. Lantas, apa saja strateginya?
“Saya coba kumpulkan 36 RT 7 RW untuk melaksanakan program gotong-royong bersama setiap Minggu pagi. Membuat saya bangga sekali, warga di sini (Gandus-red) pun saling bergandeng tangan menyukseskan program gotong royong tersebut,” tutur Ardan, setengah bangga.
Dengan setumpuk harapan, tak mengherankan Ardan memahami betul karakteristis warganya. Untuk meminimalisir tindakan kejahatan, ia bekerjasama dengan aparat Babinsa, Polsek guna melakukan sebuah pendekatan persuasif kepada seluruh masyarakat.
“Bersama BNK Palembang, kami tekankan penyuluhan menjaga anak-anak kita dari pengaruh narkoba dan obat-obatan terlarang,” cetus ayah dari Septy Kurnia Utami, Ssi, Dwi Rahma Yutira, SE, dan M Rabani Askari. (RAO/ADI)
Tags
Terkini
Berita TerbaruTrending
Berita Populer-
2