PAK CAMAT…!, MISI KITA LILLAHI TA’ALLAH…
- Kampung Cabai Organik Sebatas Swadana
- Butuh Mitra Pemerintah
PALEMBANG, HS – KELOMPOK TANI SEHATI DAN KELOMPOK WANITA TANI SEJATI MEMILIKI IMPIAN WUJUDKAN ‘KAMPUNG CABAI ORGANIK’ DI KAWASAN PERUMAHAN GRIYA CIPTA SEJAHTERA, RT 10/RW 05, KELURAHAN BUKIT BARU, KECAMATAN ILIR BARAT I. NANTINYA BERSIAP MENYAJIKAN ANEKA RAGAM VARIETAS CABAI.
Jangan kaget tak lama lagi kota Palembang akan memiliki sebuah kawasan yang disebut ‘Kampung Cabai Organik’. Kampung ini berada di dalam komplek perumahan. Setiap orang yang berkunjung ke kawasan ini bakal disambut ribuan batang-batang cabai dengan 10 lebih varietas cabai. Selaras dengan penguatan identitas kota, ke depan di Perumahan Griya Cipta Sejahtera RT 10 RW 05 terdiri 128 unit rumah di Jalan Macanlindungan, kelurahan Bukit Baru, kecamatan Ilir Barat I, Palembang bersiap pula menjadi model kampung cabai nan unik.
“Terima kasih Pak Camat sudah berkunjung ke sini. Oh ya Pak Camat, misi awal kita untuk mengubah kawasan Perumahan Griya Cipta Sejahtera sebagai model Kampung Cabai Organik adalah Lillahi Ta’allah. Harapan kita jelas setiap rumah yang dihuni warga di RT 10 RW 05 ini bisa menghemat Rp 2.000 per hari untuk pembeli cabai. Jadi, kalau ada 100 rumah, maka sebulan ada Rp 6.000.000. Dalam setahun ada Rp 72.000.000 uang yang keluar dari perumahan untuk membeli cabai di pasaran. Alhamdulillah itu misi kita di kelompok tani ini, Pak. Insyaallah itu bisa tercapai kalau kita mau bekerja keras,” ungkap Arwen Wijaya, Ketua Kelompok Tani SEHATI dihadapan Asnawi, S.IP Camat Ilir Barat I, M Edwin Syah Effendy, ST. Plt Lurah Bukit Baru, dan Mursal Ratu Bangsawan, SH Kasi Trantib Kecamatan Ilir Barat 1, dan Syaiful Bahri Ketua RT 10 pada Rabu 29 November 2017 .
Adapun upaya mengubah ‘wajah’ perumahan KPR tipe 36 itu menjadi kawasan yang teduh, asri, dan ramah lingkungan terus digalakkan oleh para anggota Kelompok Tani SEHATI dan KWT SEJATI. Caranya? Kelompok tani ini terus membenihkan lalu membibitkan cabai baik cabai keriting maupun cabai rawit dengan cara menghimpun dana dari anggota. Saat ini saja, jika ditotal bibit yang tersebar sebanyak 1200 batang cabai organik berpolibag.
“Daya kita toh tak seberapa, Pak. Ya, kalau untuk Kelompok Tani SEHATI baru sebatas iuran beli polybag dan tanah saja. Sedangkan kalau dihitung-hitung kita masih butuh sebanyak 4000 cabai berpolibag lagi yang hendak di bagi-bagikan ke warga di perumahan. Alhamdulillah, sejak ada cabai pun rumput-rumput yang tumbuh di jalan ikut hilang,” Arwen menyampaikan.
Impian untuk menciptakan kawasan Kampung Cabai khusus organik di kota Palembang telah berlangsung sejak Februari 2017 lalu. Tentu tidak mudah memang mengemas sekaligus menawarkan konsep ini di tengah-tengah keragaman pola pikir masyarakat.
“Untuk itu, Pak Camat, kita sangat berkeinginan wujud nyata Kampung Cabai Organik ini juga didukung sepenuhnya oleh pemerintah. Tak muluk-muluk kok, Pak….?,” cetus Arwen seraya berkata soal rasa cabai organik milik SEHATI boleh diadu dengan cabai di pasaran.
Gayung pun bersambut salam. Camat Ilir Barat I Bapak Asnawi mengutarakan bahwa misi suci yang ingin ditawarkan Poktan SEHATI dan KWT SEJATI dengan membentuk Kampung Cabai Organik patut diapreasiasi penuh serta tak boleh dijalankan setengah hati. Pun tak dapat dipungkiri kerja keras serta keinginan dari kelompok tani ini harusnya dihargai.
“Maaf, Bapak-bapak, saya sengaja datang ke sini diam-diam. Katanya di sini ada Kampung Cabai Organik. Nah, saya jadi tertarik untuk berkunjung. Dan, apa yang sudah dikerjakan oleh Kelompok Tani SEHATI dan KWT SEJATI buat saya pribadi luar biasa. Orang-orang seperti ini perlu kita bantu, karena dari awal sudah berniat, beraksi, lalu menghimpun dana seadanya. Tadinya, saat menyaksikan cabai-cabai yang berjejer di pinggir jalan dan di dalam polybag, maka saya jadi teringat di Indramayu, Pak. Di sana tiap rumah tumbuh dua sampai tiga pohon mangga. Kalau berbuah waduh lebatnya,” Asnawi bercerita.
Asnawi berkata, memang sudah selaiknya pemerintah bisa lebih optimal memerhatikan karya-karya yang dibangun dan dirintis masyarakat bawah. Contohnya, adanya Kampung Cabai Organik yang dipelopori oleh Kelompok Tani SEHATI dan KWT SEJATI.
“Saya minta Pak Lurah, tolong kita prioritaskan kelompok tani ini. Ya, jika kelompok sudah mengeluarkan modal 5, tinggal nambah 5 atau 10 lagi, kan…?. Bagaimanapun inspirasi kampung cabai ini lahir dari warga kita. Kapan perlu nanti kita carikan investor yang ada di wilayah kecamatan Ilir Barat mau bertanam investasi di sini,” janji Asnawi.
Apa harapan terbesar Asnawi? Dia meminta supaya konsep Kampung Cabai Organik selain memberikan efek ramah lingkungan juga bisa memererat kerukunan antar warga.
“Pak RT (Syaiful Bahri), kapan waktunya kita gotong royong bersihkan got di depan rumah warga sini? Got bersih barulah cabai berpolybag ini kita bagikan ke warga perumahan,” dilanjutkannya.
Barangkali tiada yang mudah mencapai tujuan. Untuk tujuan yang panjang selalu dimulai dari satu langkah. Itu pula kini sedang diupayakan oleh Kelompok Tani SEHATI yang bermukim di wilayah perumahan.
“Insyaallah, saya bakal sering-sering main ke sini. Ya, mau cicip cabai organiklah…Ha..Ha…,” tutup Asnawi sambil tertawa. (RINALDI SYAHRIL DJAFAR)
Tags
Terkini
Berita TerbaruTrending
Berita Populer-
2