Palembang Jajaki Bangun Balai Pengujian KIR Online

8 tahun ago
272
Sekda Kota Palembang, Harobin Mustafa
Sekda Kota Palembang, Harobin Mustafa

PALEMBANG, HS –  PT Sinabung ingin bekerja sama dengan Pemerintah Kota Palembang untuk membangun kawasan pengujian kendaraan bermotor atau KIR secara online. Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Palembang Harobin Mastofa mengemukakan hal itu, usai menerima kunjungan PT Sinabung, di Ruang Rapat II Setda Kota Palembang, Jumat (14/10).

“Ya, kita sedang penjajakan kerja sama itu,” ujar Harobin.

Ia mengatakan, sistem online bisa menghindari praktik pungutan liar di ranah pelayanan publik. Dengan sistem online, semua pengujian menggunakan teknologi informasi, tidak lagi manual yang rentan penyimpangan.

Harobin mengatakan, di Palembang yang sudah sangat ramai pengujian kendaraan di tempat lama yang berlokasi di Kilomerter 6 sudah tidak memungkinkan lagi.

“Bakal berdampak pada kemacetan. Bagaimana dengan kendaraan besar yang akan melakukan pengujian ke sana? Karena itu, kita tawarkan lahan milik pemkot yang bisa digunakan untuk membangun balai pengujian KIR kendaraan bermotor ini, di samping Terminal Karya Jaya,” Harobin menyebutkan.

Jika kerja sama dengan PT Sinabung terwujud, Harobin melanjutkan, Pemkot menginginkan pembangunan balai pengujian KIR kendaraan bermotor online ini rampung sebelum Asian Games 2018.

“Kalau mereka siap selesaikan 2017, nantinya akan menjadi percontohan se-Indonesia,” ujar Harobin.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang, Sulaiman Amin, mengatakan, lahan yang dibutuhkan untuk membangun balai KIR Online ini lebih kurang 5 hektar. Dengan dibagi tiga jalur, diharapkan satu jalur akan mampu melakukan peng-KIR-an kendaraan lebih kurang 45 menit.

“Sangat cepat tidak sampai satu jam. Hanya kendaraan dengan tingkat keparahan saja yang membutuhkan waktu relatif lebih lama,” ujarnya.

Ia menyebutkan, pembangunan balai KIR online ini akan menjadikan pengujian kendaraan bermotor lebih cepat. Selain itu, pengujian kendaraan untuk keselamatan akan lebih akurat lagi. Nantinya, tenaga manual yang selama ini digunakan dipakai sebagai pengatur administrasi.

“Ke depan pengujian bisa secara online dan diaudit oleh masyarakat,” tutur Sulaiman. (UDI)