Penyebaran HIV Dan AIDS Tidak Memandang Usia
PALEMBANG,HS – Penyebaran HIV Aids tak memandang usia. Bahkan, berdasarkan pengamatan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) paling rentan tertular yakni golongan Ibu Rumah Tangga (IRT).
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dari Kemenkes RI, M Subuh mengatakan termasuk golongan yang paling rentan tertular karena kurang bisa terlindungi. Lantaran, tidak menggunakan alat kontrasepsi.
Ia mencontohkan apalagi jika suaminya sering melakukan kenakalan tentunya akan sangat besar potensi penularan.
“Karena itu, perlu ditekankan agar IRT untuk tetap waspada,” katanya saat ditemui di Griya Agung, Selasa (5/12/2017).
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan estimasi Orang Dengan HIV Aids (ODHA) ini sebanyak 220 orang. Dimana penularan didominasi 78 persen dari hubungan seks.
Ia mengakui nantinya jumlah tersebut akan bertambah. Lantaran, pihaknya terus melakukan upaya pemeriksaan untuk pencegahan.
Penambahan ini bukan karena kasusnya yang meningkat tetapi peningkatan terjadi pada pelayanan sehingga diharapkan semua orang yang ODHA dapat terdeteksi.
Pihaknya menargetkan pada tahun 2017 ini sekitar 7,5 juta orang akan diperiksa, sedangkan 2018, nantinya akan diperiksa sebanyak 10 juta orang sampai nantinya pada tahun 2020 jumlah yang diperiksa sebanyak 20 juta orang.
“Pemeriksaan ini merupakan upaya percepatan untuk pencegahan penyakit HIV Aids sehingga dapat dengan cepat dilakukan pengobatan,” terangnya.
Meskipun begitu, ia juga meminta dukungan beberapa pihak, yakni ODHA, masyarakat dan pemerintah setempat.
Untuk ODHA ini diminta untuk segera mengakui bahwa dirinya tertular HIV dan berani memeriksakan diri mereka sehingga dapat segera diobati, kemudian, untuk masyarakat diminta agar tidak pengecilkan ODHA dan untuk pemerintah diharapkan agar ikut berpartisipasi dalam upaya percepatan pencegahan penyakit HIV Aids ini.
“Kami harap dukungan ini dilakukan,” ujarnya.
Saat ini, Kemenkes juga menyediakan obat bagi para ODHA. Namun, obat ini tidak dijual bebas melainkan di distribusikan ke Dinkes setempat. Penyediaan obat ini sebanyak 300 ribu obat-obatan untuk ODHA. Jika terjadi kekurangan maka segera koordinasikan dengan Dinkes Provinsi.
“Kami sengaja tidak langsung memberikan banyak kepada daerah karena takut expire. Jadi kami menyerahkannya bertahap dan jika memang dibutuhkan,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, Alex Noerdin menambahkan, sebagai Gubernur Sumsel dirinya akan meminta seluruh intansi terkait untuk turun langsung untuk mengecek. Bahkan, ia langsung memimpin sosialisasi.
Pihaknya memastikan agar masyarakat di Sumsel hidup sehat, sehingga Sumsel mampu menjadi percontohan provinsi lainnya.
“Kami optimis Sumsel mampu menjadi provinsi percontohan,” tegasnya (MDN)
Terkini
Berita TerbaruTrending
Berita Populer-
2