Peringatan Hardiknas, Tak Lupa Sosok Ki Hadjar Dewantara

7 tahun ago
244

Palembang – Ratusan pelajar sekolah SMA/SMK se-Provinsi Sumsel mengikuti Upacara dalam rangka Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Halaman Griya Agung Palembang, Selasa (2/5).

Gubernur Sumsel Alex Noerdin sebagai Pembina Upacara membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy bahwa atas nama pemerintah menyampaikan penghargaan dan penghormatan setingi-tingginya kepada seluruh insan pendidikan di tanah air. Mereka adalah yang telah mengabdi dan berkorban demi kemajuan pendidikan.

“Pengabdian dan pengorbanan yang sudah Bapak dan Ibu Berikan, sejauh ini telah membuahkan hasil yang menggembirakan,”katanya. “Sekalipun disana-sini masih banyak masalah dan menimbulkan ketidakpuasan. Semoga keberhasilan tersebut semakin memacu semangat dan usaha keras kita,” tuturnya.

Selain itu juga, pada setiap memperingati Hardiknas tak pernah lupa dengan sosok Ki Hadjar Dewantara. Mengapa? Karena peringatan Hardiknas didasarkan atas hari kelahirannya. Beliau dilahirkan tanggal 2 Mei 1889. Beliau sudah disepakati sebagai Bapak Pendidikan Nasional.

“Peran Ki Hadjar Dewantara pada awal pendidikan memang sangat besar. Baik berupa gagasan, pemikiran, maupun terawang masa depan,”lanjutnya.

Beberapa pandangan beliau pun adalah, 1. “Panca Dharma, 2. “Kon-3”, 3. “Tri-pusat Pendidikan”. Disamping itu juga, dalam hal kepemimpinan pendidikan Ki Hadjar Dewantara mengajukan konsep “Laku Telu” atau tiga peran yang dirumuskan dalam frasa bahasa Jawa “Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karso, dan tut wuri handayani. Yang artinya apabila didepan memberi teladan, apabila di tengah memberi ilham (inspirasi) dan apabila dibelakang memberi dorongan.

Oleh karena itu, gagasan pemikiran dan prinsip-prinsip pendidikan Ki Hadjar Dewantara tersebut menjadi dasar acuan visi Presiden RI, Joko Widodo dibidang pendidikan.

“Dalam visi Presiden, masa depan Indonesia adalah sangat ditentukan oleh generasi peserta didik masa kini yang memilki karakter atau budi pekerti yang kuat, serta menguasai berbagai bidang ketrampilan hidup, vokasi dan profesi abad 21,” ungkapnya.

Pada Hari Pendidikan Nasional 2017 sekarang. “Marilah kita singsingkan lengan baju untuk menggerakkan reformasi pendidikan nasional demi anak cucu kita. Semoga tuhan seru sekalian alam meridhai dan menguatkan tekad dan langkah kita. Akhirnya, mari kita “Cancut Taliwondo” demi segera terwujud pendidikan berkualitas yang merata di sleuruh Indonesia,” pungkasnya.