OKU Timur dan OKU Induk Diusulkan Bangun Sampah Listrik

7 tahun ago
59609
Kabupaten OKU Timur dan OKU Induk diusulkan membuat sampah listrik

PALEMBANG, HS – Dua kabupaten dis Sumatera Selatan yaitu OKU Timur dan OKU Induk skan diusulkan untuk membangun energi listrik dari sampah.

“Usulan ini muncul saat pertemuan dengan perusahaan Locked Martin di Amerika Serikat,” kata Asisten II Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan setda Sumsel, Yohanes H Thoruan di Pemprov Sumsel, Selasa (13/12).

“Jadi kita minta mereka (Amerika-red) untuk investasi di Sumsel, kerjasama berupa energi dari sampah. Kita promosikan OKUT dan OKU Induk,” ujarnya.

Lanjutnya, rencana tersebut sudah dibahas saat Perayaan HUT Amerika beberapa waktu lalu di Griya Agung Palembang. Kemudian pertemuan berikutnya di Jakarta dan pertemuan dilanjutkan di Amerika beberapa waktu lalu.

“Di sana ketemu dengan Locked Martin, paparan disana dan mereka tertarik di pengelolahan sampah mereka akan buat FS (Fisibility Study) nya,” katanya.

Ucapnya, bahwa Sumsel merupakan pengekspor listrik di beberapa beberapa wilayah di Indonesia, bahkan di Singapura.

“Jadi mereka (Amerika) terkejut mendengar kita juga penghasil listrik,” cetusnya.

Katanya, nilai investasi belum bisa disebutkan, sementara untuk pembiayaannya menggunakan sistem pinjaman dan yang jelas menguntungkan bagi Sumsel maupun investor.

“Sumsel bisa diuntungkan dengan pengembangan wilayah, tenaga kerja. Misalnya di OKUS bisa lebih berkembang, misalnya mungkin ada yang tertarik melakukan pembangunan hotel disana karena sudah ada listrik,” ungkapnya seraya berkata listrik mencerdaskan orang, dengan ada listrik dia (masyarakat) bisa nonton, baca, semua yang melibatkan mata, sementara kecerdasan otak adalah mata dan telinga.

Yohanes menjelaskan biasanya pembangunan pembangkit listrik energi sampah dibangun di dekat sampah tersebut. Saat ini dalam tahap penyusunan FS yang dapat memakan waktu 3-4 bulan. Diperkirakan Yohanes jika pembangunan dilakukan 2017, bangunan selesai pada 2019 mendatang.

“Kapasitasnya tergantung sampah, kalau kota (Palembang) produksi sampah 600 ton per hari. Di OKUT kira-kira 200 ton per hari. Sekarang masyarakat ini konsumtif, diserbu dengan yang instan , packagingnya dan makanan sendiri itu sampah, otomatis sampah kita banyak,” jelasnya.

“Kata mereka (Amerika) plastik bagus untuk membantu energi, tapi ada jenis-jenisnya,”  ujarnya. (MDN)