Promosikan Sumsel Hingga Eropa, Disbudpar Siapkan Sebelas Destinasi Wisata

6 tahun ago
284

PALEMBANG,HS – Sumatera Selatan terus berbenah menyambut ajang Asian Games 2018 yang akan diselenggarakan pada 18 Agustus mendatang. Bagi Sumsel ini merupakan kesempatan emas untuk memperkenalkan keindahan Sumsel, khususnya Kota Palembang kepada peserta pesta olahraga se-Asia tersebut.

Dari 66 objek wisata yang ada di kota pempek ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumsel saat ini tengah memfokuskan 11 destinasi di Kota Palembang dikemas menjadi lebih menarik untuk memperkenalkan pariwisata di ajang Asian Games yang akan dikunjungi 11.000 orang, seperti atlet dan official dari negara-negara peserta.

Sebelas destinasi yang tengah dikemas menjadi paket wisata adalah Kampung Arab Al-Munawar, Kampung Kapitan, Pulo Kemaro, Museum Negeri Bala Putra Dewa, Museum SMB II, TPKS Gandus, Benteng Kuto Besak (BKB), Al-Qur’an Besar, Masjid Agung, Klenteng di 10 Ulu dan Taman Bukit Siguntang.

Meski telah dikemas lebih menarik, namun tak dilakukan promosi akan sia-sia saja. Untuk itu, dalam hal promosi ini, Kementerian Pariwisata siap melakukan promosi secara beaar-besaran hingga ke luar negeri untuk menjual paket wisata yang tengah disiapkan. Promosi sendiri tak hanya di Asia Tenggara dan Asia Pasific, melainkan hingga ke Eropa.

Kepala Disbudpar Provinsi Sumsel Irene Camelyn Sinaga mengatakan, ini merupakan kesempatan emas untuk memperkenalkan pesona Sumsel kepada peserta Asian Games 2018. Untuk menghadapi itu, pihaknya kini terus berbenah dan menata beberapa deatinasi beberapa tahun ini.

“Jadi ada 11 tempat destinasi yang menjadi fokus kita dalam menyambut Asian Games, seperti Bukit Siguntang, Kampung Almunawar, Kampung Kapitan dan lainnya,” ujar Irene, senin (23/10/2017).

Sumsel sendiri, sambung Irene, telah menyiapkan berbagai atraksi pariwisata menyambut peserta Asian Games. Mengingat Sumsel memiliki kuliner pempek yang sudah terkenal, Pulao Kemaro, Taman Bukit Siguntang, Museum Negeri Balaputera Dewa, Kampung Arab Al-Munawar dan Kampung Kapitan serta lainnya.

“Tempat-tempat pariwisata ini akan dibentuk menjadi paket wisata, memang bukan sebelas destinasi ini saja yang kita jual namun lainnya juga. Namun, sesuai anggaran dan yang kita fokuskan hanya sebelas tempat tadi,” jelas dia.

Menurut Irene, untuk konsep paket wisata yang dijual kepada Wisata Nusantara (Wisnus) maupun Wisata Mancanegara (Wisman) sudah sinergi dengan Kementerian Pariwisata yang berkoordinasi juga bersama Disbudpar dan Asosiasi Pengusaha Tour and Travel (Asita) Pusat dan Asita Daerah.

“Tahun lalu (2016-red) jumlah Wisman mencapai angka 68.000 dan Wisnus tembus diangka tujuh juta. Rencananya juga 24 September ini ada kunjungan ke Singapura dan sepertinya untuk konsep paket wisata yang dijual,” jelasnya.

Irene juga menambahkan, untuk promosi langsung dilakukam oleh Kementerian Pariwisata. Saat ini juga Palembang sendiri sudah mulai dipromosikan, sedangkan untuk harga tiap paket wisata yang disiapkan nantinya tergantung, artinya berbeda-beda.

“Harga paket wisata akan berbeda-beda dan itu tergantung ada yang sehari, dua hari dan sebagainya. Kalau harga pastinya saat ini saya belum mengetahuinya, karena untuk harga paket wisata itu tugas Asita,” kata Irene.

Kondisi tempat-tempat pariwisata sejauh ini, masih dijelaskan Irene, semuanya on progres (berjalan) namun tidak semua dilakukan rehab. Artinya sebagian ada yang dilakukan rehab dan ada juga yang ditonjolkan disisi visual-nya saja.

Ditambahkannya, untuk fasilitas sarana dan prasarana sendiri yang menuju lokasi-lokasi tersebut terus berjalan dilakukan pembenahan. Untuk hal ini juga dilakukan sesuai anggaran yang dimiliki, artinya seluruhnya direhab dan menyesuaikan anggaran.

“Ya, jadi tak semua kita rehab. Ada yang dibenahi mulai dari tataan pengelolanya, promosikan dengan mengambil gambar dan kita tampilkan. Sebelas destinasi ini perkembangannya sesuai jadwal dan terus dilakukan pembenahan,” ungkap dia.

Untuk perkembangan sendiri, lanjut dia, misalnya Pulo Kemaro hanya dilakukan sumber daya manusia (SDM) dan tidak non fisik. Selain Pulo Kemaro tadi, yang masuk secara non fisik adalah Taman Bukit Siguntang, Kampung Kapitan, Kampung Arab Al-Munawar, sedangkan tiga museum tersebut baru dianggarkan di awal 2018 mendatang.

“Sementara sisanya baru fisik, jadi kalau Sumsel hanya fokus di bagian itu saja, sedangkan yang dilakukan kota sejauh ini kita belum mengetahuinya, seperti pedestrian dan sebagainya bisa langsung ke kota,” tutur dia.

Padahal, masih dikatakan Irene, sebenarnya Pemerintah Provinsi Sumsel menginginkan lebih dari 11 destinasi tersebut. Namun, untuk melakukan hal tersebut juga tak bisa dilakukan begitu saja, melainkan harus dilihat juga dari kecamata industri dimana-mana saja tempat wisata yang bisa dijual.

“Kalau data lainnya, yang program dihadirkan di tiap destinasi yang masuk dalam paket wisata saat ini masih ada di Kementerian Pariwisata,”jelasnya (MDN)

11 Destinasi Yang Dikemas Jadi Paket Wisata :

• Kampung Arab Al-Munawar
• Kampung Kapitan
• Pulo Kemaro
• Museum Negeri Bala Putra Dewa
• Museum SMB II
• TPKS Gandus
• Benteng Kuto Besak
• Al-Qur’an Besar
• Masjid Agung
• Klenteng 10 Ulu
• Taman Bukit Siguntang