• Berita
  • Hedline
  • Sumsel
  • Ratusan Hektar Lahan Milik PTPN Vll Ogan Ilir Terbakar, HD : Aku Curiga Itu dibakar Atau Kebakaran

Ratusan Hektar Lahan Milik PTPN Vll Ogan Ilir Terbakar, HD : Aku Curiga Itu dibakar Atau Kebakaran

5 tahun ago
310

PALEMBANG,HS – Sejak awal tahun 2019 hingga bulan September 2019, ratusan hektare lahan perkebunan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII di Cinta Manis, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel) terbakar.

Gubernur Sumsel Herman Deru pun menanggapi kebakaran hebat di lahan PTPN VII ini dengan sebuah pertanyaan yang belum diketahui jawabannya.

“Saya curiga, perlu ditanya. Itu kebakaran atau dibakar? Tebu itu semakin bau asap, rendemennya semakin baik,” katanya, usai menghadiri rapat High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah Sumsel di kantor Bank Indonesia Kantor Wilayah (Kanwil) Sumselbabel di Palembang, Rabu (11/9/2019).

Ia pun sudah mengetahui kondisi ini, sehingga dia sudah menginstruksikan Badan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BLHK) Sumsel, untuk membahas kasus ini.

Kebakaran hebat di lahan PTPN VII ini menghanguskan 115 hektare sejak awal tahun 2019. Untuk lahan yang baru terbakar di bulan ini sekitar 7,5 Hektare.

Sekretaris Perusahaan PTPN VII Okta Kurniawan mengatakan jika mereka belum secara pasti, penyebab terjadinya kebakaran lahan di area perkebunan tebu tersebut.

“Luas lahan terbakar di rayon 1 pada tanggal 9 September 2019 sekitar 7,5 hektar. Kalau sampai dengan September 2019, luasan 115 hektar dan belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran,” katanya.

Setiap ada kejadian di lapangan seperti kebakaran lahan, mereka dengan sigap melakukan penanganan. Bahkan tim PTPN VIII sudah melakukan investigasi internal, terhadap kemungkinan ada atau tidaknya unsur kesengajaan.

Hasil dari investigasi itu, sudah dicatat dan dilaporkan ke berbagai pihak terkait, seperti aparat kepolisian.

“Jika diduga ada unsur kesengajaan baik dari internal maupun eksternal, kami tidak akan memberi toleransi. Akan kita proses ke jalur hukum, sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku,” tutupnya

Menurut Direktur Operasi PT Buma Cima Nusantara Dicky Cahyon, sebagai anak perusahaan PTPN VII, mereka sudah semaksimal mungkin melakukan upaya penanganan cepat dan terkoordinir. Terutama saat musim kemarau yang dapat menyulut adanya kebakaran lahan di areanya.

“Model atau cara penanganan kebakaran lahan pada kemarau tahun lalu itu kami pertahankan. Pada kemarau tahun ini, walaupun masih ada aja kebakaran, tapi ini bisa segera kami kendalikan,”ungkapnya.

Adanya kebakaran lahan di area perkebunan itu, dinilainya, karena faktor ketidaksengajaan atau karena faktor alam.

“Pada waktu yang sama, tanaman tebu siap tebang, daun tuanya cenderung kering sehinga kebakaran lahan tebu itu sering terjadi,” katanya.

Jika nantinya ditemukan adanya kesengajaan, mereka akan menindaktegas pelaku. Karena sejauh ini, tidak ada pembakaran dalam proses produksi ataupun saat memasuki musim panen.

“Tidak ada kebijakan membakar lahan tebu. Kalau ada kebakaran, itu adalah kecelakaan. Jika diselidiki ada unsur kesengajaan, maka sanksi tegas siap menanti,” tutupnya.