• Berita
  • Sumsel
  • Safari Jumat di Bukit Baru, Herman Deru Ngaku Iba dengan Wako Palembang

Safari Jumat di Bukit Baru, Herman Deru Ngaku Iba dengan Wako Palembang

5 tahun ago
381


PALEMBANG,HS – Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengaku iba melihat Walikota Palembang Harnojoyo. Hal itu diungkapkannya   melakukan Safari Jumat di Masjid Al Munawarroh di jalan Prameswara, di Kecamatan Bukit Baru Jum’at (15/2).
Menurutnya saat ini Walikota Palembang punya PR yang tidak mudah yakni banjir dan macet. Yang paling memprihatinkan kata dia  ketika cuaca mulai hujan maka banjir mulai menggenangi sebagian ruas jalan kota di Palembang. Hal ini dipicu banyaknya warga yang belum sadar akan lingkungan.
“Kita sekarang lagi menghadapi situasi prihatin, saya kasian kepada pak Walikota Palembang, warga selalu pertanyakan tentang banjir, padahal itukan juga ulah kita semua,” ujarnya.
Herman Deru mengatakan  topografi Palembang memang lebih banyak rawa-rawa dibandingkan lahan datar sehingga membuat air susah kembali ke tempat asalnya saat meluap. Karena itu peelu kesadaran warga untuk tidak menimbun seenaknya.
“Seperti wilayah Poligon itu, diawal pembangunannya tahun 1992 tidak ada menyangka akan banjir, warga sekarang banyak menimbun, maka itu juga menyebabkan banjir itu terjadi, dalam kesempatan ini kota bersama-sama untuk sadari akan hal ini,” ungkapnya.
Selanjutnya dari hasil pengamatannya di sekitar jalan Masjid terdapat kepadatan lalu lintas yang menyebabkan kemacetan. Hal ini harusnya tidak terjadi dan ada solusi. Untuk itu ia berharap segera ada solusinya setelah berkoordinasi dengan pihak terkait.
“Kondisi belakangan di wilayah ini lumayan macet, Dinas Pekerjaan umum (PU) hadir disini biar disampaikan oleh instansi Pusat balai kalau mungkin bisa memperlebar atau mengubah rekayasa lalu lintas atau paling sederhana mengubah satu arus biar tidak.macet lagi,” jelasnya.
Hanya saja untuk merekayasa ia menghimbau agar dimusyawarahkan terlebih dulu.” Biar petugas balai, PU serta Dinas Perhubungan mencari jalan keluarnya,” ujarnya.
Menurut Herman Deru Safari Jumat ounya arti yang sangat penting baginya. Dengan bersafari ia mengaku bisa mendengar langsung apa persoalan masalah yang terjadi di masyarakat termasuk tentang Masjid. Safari seperti itu menurutnya bahkan sudah dilakukannya saat menjadi bupati dahulu, karena kegiatan ini sangat bermanfaat, baik dalam hal beribadah maupun dalam hal bersilaturahmi.
“Dahulu saat masih bekerja di swasta saya suka berkunjung disini, tempat beribadah, maupun saat pikiran lagi suntuk untuk merenungkan diri, masjid ini tidak berubah,” tutupnya.