Sumsel Deflasi 0,04 Persen

7 tahun ago
237

Jpeg
Kepala BPS Sumsel, Yos Rusdiansyah
PALEMBANG,HS – Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengeluarkan Berita Resmi Statistik (BRS) terkait perkembangan perekonomian di Sumsel

Dikatakan, ada lima poin yakni inflasi, ekspor impor, pariwisata, nilai tukar petani, serta industri besar, sedang dan industri mikro kecil

“Dari kelima poin tersebut ini kami jelaskan satu persatu bahwa secara garis besar terjadi deflasi untuk Sumsel, dibandingkan bulan lalu terjadi deflasi 0,04,” ucap Kepala BPS Sumsel, Yos Rusdiansyah kepada HS saat diwawancarai di kantor BPS Sumsel, Selasa (1/11).

Lanjutnya, secara kumulatif dari bulan Januari hingga Oktober, inflasi baru terjadi pada level 2,38 persen. “Artinya masih dalam taraf pengendalian yang cukup bagus terhadap inflasi di Sumsel ini,” katanya.

Dibagian ekspor impor, tambahnya, bahwa ekspor mengalami peningkatan sebesar 5,52 persen. Kenaikan ini didukung oleh ekspor karet. “Impor juga mengalami kenaikan, banyak berupa barang modal dan itu cukup bagus karena ikut mendorong terjadinya peningkatan produktivitas di periode berikutnya,” tuturnya.

Dikatakan juga, pada sektor pariwisata kali ini di bulan September mengalami penurunan. “Kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumsel turun 14 persen, terutama kunjungan dari wisatawan mancanegara asal Malaysia dan Tiongkok,” jelasnya.

Lalu, tambahnya, nilai tukar petani juga mengalami kenaikan sebesar 0,75 persen. “Dan catatan yang penting lainnya yang berkaitan dengan nilai tukar petani bahwa inflasi di pedesaan juga sama mengalami deflasi. Harga-harga di tingkat pedesaan secara umum di Sumsel mengalami deflasi sebesar 0,82 persen. Ini sejalan dengan inflasi perkotaan yang turun 0,04 persen,” imbuhnya.

Sementara itu, lanjutnya, pada sektor industri besar sedang mengalami pertumbuhan. “Quarter to quarter, jadi selama tiga bulan ini dibandingkan tiga bulan sebelumnya, untuk industri besar sedang mengalami kenaikan 1,27 persen, dan industri mikro kecil naik 1,48. Secara umum industri besar sedang dan industri mikro kecil pertumbuhannya kali ini lebih besar daripada pertumbuhan nasional,” pungkasnya.(SNI)