Tuntut Penyetaraan Tarif, Ribuan Ojol Gelar Aksi 234
PALEMBANG, HS – Perang tarif antar aplikator penyedia jasa pelayanan taksi dan ojek online memicu permasalahan pelik. Para rider dan driver justru menjadi pihak yang dirugikan karena adanya kebijakan yang tidak masuk akal.
Merasa dirugikan pihak aplikator, ribuan Driver Ojek Online lintas komunitas Palembang dari Grab dan Gojek melakukan aksi unjuk rasa di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (23/4).
Dalam aksi 234 ini, para rider driver ojek online (Ojol) menyampaikan aspirasi dengan beberapa tuntutan terhadap pemerintah maupun pihak aplikator.
Terhadap pemerintah, beberapa tuntutan yang disampaikan antara lain ialah permasalahan perang tarif antar aplikator. Melalui aksi 234, rider dan driver online kota Palembang ingin mengetuk hati pemerintah dan DPRD Sumsel.
“Sebagai wakil kami, DPRD dan Pemerintah supaya dapat membantu mitra yang dirugikan aplikator. Perang tarif sangat tidak memihak kami dan justru menghancurkan kesejahteraan mitranya,” tegas Koordinator Aksi Rusdi.
Dengan adanya promo gila-gilaan dan hanya berpihak terhadap konsumen, dia meminta agar pemerintah dapat mengusir aplikator luar negeri dan mendorong aplikasi karya anak bangsa dalam membangun NKRI.
“Untuk pihak aplikator, kami minta agar menghentikan persaingan tidak sehat yang dapat merugikan mitranya. Rancang sistem yang berpihak untuk meningkatkan kesejahteraan mitra, kembalikan perhitungan performa 40 persen dan tetapkan tarif dasar sebesar Rp12.000,” seru Koordinator Lapangan, Budi Satria.
Sementara untuk tarif per KM, driver meminta agar ditingkatkan menjadi Rp3.000 sampai Rp5.000. “Dan yang terpenting jangan melakukan suspend sepihak tanpa adanya peringatan,” tegas Budi.
Aspirasi rider dan driver ojol ini sendiri akan disampaikan Wakil Ketua DPRD Sumsel, Chairul S. Matdiah kepada pihak eksekutif. Untuk pihak operator, Chairul juga mendorong agar dapat mendengarkan aspirasi mitranya yang saat ini sangat dirugikan.
“Disini kami hanya penyambung lidah, bukan pihak yang dapat memutuskan,” kata Chairul.
Pada aksi unjuk rasa, pihak Grab juga turut hadir. CT Manajer Grab Palembang Siswantoro hadir sebagai perwakilan untuk mendengarkan aspirasi mitranya. Sementara dari pihak Gojek Indonesia nampak tidak hadir.
“Sebagai mitra, aspirasi selalu kami report. Soal tarif akan kita rundingkan dan dilaporkan ke pusat hingga ada keputusan selanjutnya. Kami berjanji akan mengundang manajemen dari Jakarta agar ada keputusan yang memuaskan semua pihak,” kata Siswantoro.
Berdasarkan mediasi antara rider dan driver online, DPRD Sumsel serta perwakilan aplikator, disimpulkan bahwa akan ada musyawarah lebih lanjut. Diputuskan, awal pekan depan, Senin (30/4), pihak terkait akan kembali melakukan mediasi hingga adanya sebuah keputusan. ANA
Tags
Terkini
Berita TerbaruTrending
Berita Populer-
2