Usai Santap Siang, Puluhan Karyawan Tambang Mendadak Pusing

8 tahun ago
1063
Karyawan yang diduga keracunan dirawat di RSUD dr HM Rabain Muaraenim.
Karyawan yang diduga keracunan dirawat di RSUD dr HM Rabain Muaraenim.

MUARAENIM, HS – Diduga keracunan usai menyantap makanan catering yang disajikan, sebanyak 23 karyawan PT Bumi Gema Gempita (BGG) yang berada di Desa Muara Lawai, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Muaraenim mengalami keracunan.

demikian, 23 karyawan saat ini sudah dilarikan ke rumah sakit Kabupaten Maura Enim.

Triono Administrasi PT LDA, membenarkan adanya karyawan PT Langgeng Daya Agrindo (LDA) yang merupakan subkon PT Budi Gema Gempita (BGG) yang bergerak dibidang tambang batubara Lahat yang mendadak muntah-muntah, pusing dan mual. Diduga penyebabnya akibat keracunan makanan catering LS.

Triono mengatakan, seluruh karyawan PT LDA berjumlah 70 orang. Namun yang makan melalui catering LS tersebut sekitar 40 orang yakni Operator, Driver dan security.

“Ya benar, ada 23 karyawan kami yang diduga alami keracunan usai makan. Saat ini sudah di UGD rumah sakit Muaraenim,” ujarnya, Senin (3/10)

Dikatakan Triono, selama ini pihaknya memang menggunakan jasa catering LS, dan tidak pernah terjadi hal seperti ini. Pada siang hari saat kejadian, karyawan makan siang dengan menu sop yang berisi telur puyuh, tahu dan ayam. Lalu perkedel jagung, sambal, pisang emas dan lalapan mentimun.

Sekitar pukul 14:00 WIB, ada dua karyawan yang muntah-muntah, pusing dan mual. Karena kondisinya semakin parah akhirnya langsung dibawa dan dirawat ke RSUD dr HM Rabain Muaraenim.

Usai mengantar dua pasien tersebut, Triono mendapat kabar jika beberapa karyawan lainnya menderita hal yang sama, dan terakhir data yang sudah masuk sekitar 30 orang. Sedangkan untuk karyawan yang makan catering tersebut sekitar 70 orang.

“Saya sekarang masih mendata terus, sebab kalau yang makan sekitar 70 orang,” ujarnya.

Ketika ditanya mengapa dirinya tidak terkena (keracunan), Triono mengatakan bahwa lokasi kerja karyawan yang keracunan tersebut dengan tempatnya berkantor berbeda. Dan kebetulan, jatah cateringnya habis sehingga ia tidak makan dari catering tersebut. (EDW)