- Home
- Berita
- Bisnis
- Ekonomi
- Palembang
- Pembangunan
- Regional
- Seni Budaya
- Teknologi
- BIAR (KITA) KECIL ASAL MUTIARA…!
BIAR (KITA) KECIL ASAL MUTIARA…!
PALEMBANG, HS – “BIARLAH KITA-KITA INI MEMILIKI BERBAGAI MACAM USAHA KECIL, ASALKAN SATU HARI NANTI JADI MUTIARA. PAMERAN SEMACAM INI TIDAK SEKALI SAJA, AKU INGIN DUA ATAU TIGA KALI DIGELAR. AKU TAK MENYANGKA PESERTA BEGITU BERSEMANGAT, ALHAMDULILLAH KITA BISA BERSATUPADU MEMBANGUN KEMANDIRIAN,”.
Wajah dan pandangan Wasista Bambang Utoyo—Anggota DPR RI 2014-2019 nampak begitu fokus saat menyampaikan orasi di depan peserta Pameran binaan WBU Solution Center. Di pameran sehari yang mengusung semangat Rembug dan Edukasi Pertanian Terpadu mengambil tema ‘Berkarya dengan Hati’, lelaki akrab disapa Mas Toni itu mengajak agar seluruh peserta pameran untuk terus mewujudkan kemandirian keluarga di Sumatera Selatan. Juga mantapkan semangat untuk meraih impian-impian besar walau impian tersebut berawal dari yang kecil.
“Pelatihan-pelatihan di sini terus kita laksanakan. Kita ingin lebih banyak lagi berdiskusi tentang apa saja. Dan, jujur kenapa kami membentuk komunitas-komunitas…? Jawabannya adalah karena kita berkeinginan adanya kemandirian di tengah-tengah masyarakat,” Mas Toni menambahkan disela-sela Rembug dan Edukasi Pertanian Terpadu di pelataran kediaman almarhum Letnan Jenderal Bambang Utoyo 5 Ilir Lemabang, Ahad 17 Desember 2017.
Selanjutnya Mas Toni berkisah, cukup banyak komunitas-komunitas yang aktif bermunculan di mana-mana. Ada usaha bengkel las yang dikelola oleh generasi muda. Lalu, ada usaha ternak lele organik dengan bibit yang bersetifikat dari Bogor.
“Bahkan sekarang ini kita sedikit kualahan dalam pengadaan bibit lele. Padahal banyak di antara peternak lele kita yang bisa memijah benih lele,” ucapnya.
Tak sampai di situ. Lanjut Mas Toni, perkembangan komunitas binaan WBU Solution Center semakin hari memerlihatkan laju pertumbuhan yang menggairahkan. Untuk mengembangkan sector peternakan unggas, Mas Toni mencoba melahirkan pelbagai komunitas ayam hias.
Mas Toni pun merasa bahwa sektor peternakan ayam hias juga perlu dikembangkan. Faktanya, ayam hias membutuhkan sentuhan-sentuhan ketelitian.
“Makanya, kawan-kawan di komunitas ayam hias, aku minta angka kematian bibitnya harus di bawah 2 persen. Bagaimana agar telurnya bagus ketika menetas,” dituturkannya.
Untuk para ibu-ibu kelompok wanita tani, apa pesan Mas Toni? Ia mengemukakan, agar para komunitas yang sedang diupayakan oleh ibu-ibu tak perlu kuatir. Soalnya, WBU Solution Center terus berupaya membangun sikap kemandiriaan lewat bimbingan-bimbingan ataupun pelatihan.
“Artinya apa…? Ibu-ibu jangan kecil hati. Semuanya akan bias mandiri, asalkan tidak berhenti untuk belajar. Jahit, misanya. Nanti, kita bantu mesinnya, kita bantu cara menggunakannya. Sehingga ibu-ibu lebih cepat mandiri,” dijelaskan Mas Toni seraya berkata ia pernah menyaksikan di daerah Selayur ada sekelompok ibu-ibu yang dapat memproduksi kain sulaman pakaian adat perkawinan.
Dan, Mas Toni kedepannya berjanji, agenda pameran di WBU Solution Center siap digelar dengan mengikutsertakan peserta lebih banyak lagi.
“Jika aku lihat hari ini, sepertinya sudah pantas kita mengadakan pameran lebih besar lagi,” ujarnya.
Tepat pukul 10.55 WIB, Wasista Bambang Utoyo diminta untuk membuka kontes ayam hias. Dengan mengucap Bismillahirahmanirohhim, acara kontes ayam serama, pelung, dan ayam buruge dimulai.
Gumanti, Ketua Pelaksana Kontes Ayam Hias WBU Solution Centre mengatakan, sebenarnya cukup banyak penggiat ayam hias baik di kota Palembang maupun Sumatera Selatan. Nah, bersebab itu sudah sepatutnya kegiatan kontes serupa ayam hias diperbanyak.
“Pak Wasista, para komunitas ayam hias ingin agar kontes semacam ini terus diagendakan. Mereka berharap betul kontes ayam hias ini, Pak…!,” kata Gumanti.
Ia menuturkan, di kontes ayam hias bukan semata-mata menilai bobotnya saja melainkan kemerduan suaranya juga poin untuk penilaian. “Ayam ketawa yang bagus itu dapat berkokok hingga dua menit. Atau lima kali kita tarik nafas. Dan, ayam pelung pun ada yang bobotnya sampai tujuh kilogram,” ungkapnya.
Kata sambutan berikutnya dikemukakan Ir Cholil. Direktur WBU Solution Centre ini melalui pameran diharapkan menjadi nilai tambah bagi para komunitas-komunitas yang ada. Di samping itu rasa percaya diri di setiap komunitas cepat atau lambat tumbuhkembang hingga menjadi besar.
“Yang membanggakan hati kita bersama adalah kita punya Pak Wasita Bambang Utoyo yang tiada pernah lelah mengabdikan diri untuk orang banyak. Ia lihat tanaman kurang subur, lalu dibantu pupuk,” diterangkan Cholil.
Rasa syukur yang tak berhingga pun diutarakan Cholil. Betapa tidak. Seluruh komunitas-komunitas yang dibina WBU Solution Centre turut berjaya dan berkembang hingga kapanpun. Dengan lahirnya komunitas tentunya dapat melahirkan bangsa yang maju.
“Siap Ibu-ibu dan Bapak-bapak memajukan keluarga…?. Apakah kita semua siap menggelorakan WBU Solution Centre di negeri ini…?,” cetus Cholil disambut tepuk tangan hadirin.
Ucap Cholil, pameran yang dikuti komunitas tidak hanya menampilkan produk saja, namun dengan adanya pameran ketahanan pangan akan mampu memupuk jiwa-jiwa kewirausahaan di antara sesame komunitas.
“Hari ini kita berpameran menampilkan dodol cabai dan saya kira ini baru pertamakalinya di Indonesia. Hari ini ada Ibu-ibu KWT Sejati yang membawa produk wedang jahe merah organik. Kawan-kawan jangan kuatir, apalagi dengan kebersamaan semuanya akan kita buktikan bahwa setahun, lima tahun, 10 tahun kedepan akan lahir Wasista-Wasista baru yang lainnya. Dan, hari ini kita berhimpun menyaksikan karya-karya dari komunitas, bukan tidak mungkin satu hari nanti akan lahir seorang walikota dari sini. Bukan tak mungkin pula akan lahir seorang presiden dari para komunitas ini. Selamat berjuang untuk kawan-kawan semuanya,” Cholil terlihat meyakinkan.
Adapun pemenang Kontes Ayam Pelung dalam rangka Aksi dan Festival Hijau Palembang untuk kategori Suara ; Juara I diraih Hikmah Jaya berasal dari Sukamaju dengan nama ayam BEJO, Juara II diperoleh Hikmah Jaya dengan nama ayam BIMA, Juara III juga diraih Hikmah Jaya dengan nama ayam JADUL. Untuk kategori Bobot peraih Juara I atas nama Hikmah Jaya dengan nama ayam UCOK, Juara II diraih Hikmah Jaya dengan nama ayam MESI, dan Juara III diraih Hikmah Jaya dengan nama ayam BIMA.
Kategori Penampilan Juara I diraih Candra dengan nama ayam RAMBO, Juara II diperoleh Nuzul dengan nama ayam SAIFUL JAMIL. Dan, Juara III diraih Hikmah Jaya dengan nama ayam BEJO.
Untuk Kontes Ayam Ketawa Kategori Slow Juara I dinobatkan kepada Sobri dengan nama ayam FILDAN. Juara II diraih Cecep dengan nama ayam HIPNOTIS. Juara III diraih Farhan dengan nama ayam AJ. Di kategori Dangdut, Juara I diraih Ahmad dengan nama ayam HYLOS. Juara II diraih Ahmad dengan nama ayam BALMOND. Juara III diraih Ahmad dengan nama ayam SANGKUT.
Sedangkan di Kategori Kerajinan Bunyi Juara I diraih Borih dengan nama ayam JARWOK. Juara II diraih Junai dengan nama ayam 141. Juara III diberikan pada Ardi dengan nama ayam K-JPAY. (RINALDI SYAHRIL DJAFAR)
Tags
Terkini
Berita TerbaruTrending
Berita Populer-
2