Cegah Karhutlah, Sinar Mas Modifikasi Cuaca di Sumsel

3 tahun ago
426

PALEMBANG, HS- Untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah) perlunya modifikasi cuaca di sumsel.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri mengatakan, selain antisipasi pemerintah dan penanganan tim darat, keberhasilan TMC diharapkan dapat menurunkan hujan untuk membasahi tanah, terutama di lahan gambut. Apalagi, lahan gambut di provinsi itu sangat luas dan rentan terbakar saat musim kemarau.

“Kita manfaatkan teknologi untuk mencegah karhutla, TMC sudah sangat tepat dilakukan di Sumsel,” ungkap Eko saat memantau posko TMC di Lanud Sri Mulyono Herlambang Palembang, Selasa (15/6).

Selain pemerintah, kata dia, TMC juga dapat dilakukan oleh pihak swasta seperti Sinarmas dengan beberapa Mitra pemasok di bidang kehutanan maupun perkebunan. Untuk meringankan biaya operasional, masing-masing perusahaan melakukan urunan sesuai anggaran yang dibutuhkan.

“Saya berencana demikian. Karena biayanya (TMC) cukup mahal jadi setiap perusahaan bisa diajak urunan,” ujarnya.

Dengan dilakukan TMC, setidaknya dapat membasahi lahan di konsesi perusahaan dan sekitarnya. Di samping itu juga optimalisasi pencegahan secara dini oleh tim pemadam masing-masing korporasi.

“Karhutla bisa dicegah karena lahannya basah akibat adanya hujan buatan,” katanya

Sementara itu, Koordinator Lapangan Balai Besar TMC Purwadi mengatakan, pada dasarnya pihaknya siap melaksanakan TMC sesuai permintaan, baik pemerintah maupun swasta. Pada TMC di Sumsel dan Jambi ini saja permintaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang bekerjasama dengan Sinarmas Forestry yang diajukan ke Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

“Kalau kami siap-siap saja karena sebagai pelaksana karena permintaan TMC bisa dari mana saja, tak mesti dari pemerintah, swasta juga sering kami terima,” ujarnya.

Dijelaskan, pelaksanaan TMC idealnya digelar paling sedikit 15 hari dengan satu sampai dua kali penyemaian garam setiap hari. Namun, TMC tak bisa dilakukan sembarang waktu dan cuaca karena berpengaruh terhadap keberhasilan turunnya hujan.

“Sejauh ini permintaan TMC cukup banyak, baik pemanfaatan untuk karhutla, pengisian waduk dan irigasi, PLTA, mitigasi banjir, menipiskan kabut asap akibat karhutla, bahkan untuk acara kenegaraan dan pengamanan infrastruktur,” terangnya.

Sebelum penerbangan, pihaknya melakukan breafing terlebih dahulu yang menghadirkan kru pilot dan penerbang untuk menentukan strategi penyemaian. Sama pentingnya lagi paparan dari BMKG untuk mengetahui arah dan kecepatan angin, kelembaban udara, dan parameter-parameter cuaca lainnya.
Sementara untuk memantau tinggi muka air tanah (TMAT) gambut, pihaknya bekerja sama dengan PT Rimba Hutani Mas di Musi Banyuasin dan PT Bumi Mekar Hijau di Ogan Komering Ilir. Kedua mitra pemasok sinarmas tersebut memiliki stasiun cuaca mini yang dapat menjadi rujukan tim untuk sasaran penyemaian di titik-titik prioritas.

“Semua data yang masuk menjadi gambaran kami untuk menentukan lokasi penyemaian setiap hari, karena itu menjadi bagian dari keberhasilan TMC,” tutupnya (Ron)