Kami Merasa dapat Durian Runtuh…

PALEMBANG, HS – Dalam safari Subuh di mushalla Baitul Makmur RT 10 RW 05 di perumaham Griya Cipta Sejahtera, Macanlindungan, Bukitbaru, H Harnojoyo berpesan untuk tidak menyambutnya dengan hidangan prasmanan. Ia sengaja mendatangi warga semata-mata ingin mensosialisakan program visi dan misi yang dicanangkan Pemerintah Kota Palembang.

Tepat pukul 04.10 WIB, rombongan Walikota Palembang H Harnojoyo menuju mushalla Baitul Makmur. Sembari menanti azan Shubuh, Harnojoyo bersama pejabat-pejabat, tokoh masyarakat, dan warga RT 10 RW 05 Macanlindungan berbaur satu sama lain. Ada yang shalat sunat, sebagian mengambil air wuduk.

Berikutnya, warga dan pemimpinnya itu duduk dalam satu shaf yang menunjukkan tidak adanya jarak diantara mereka.

“Pak Walikota, jujur saja kami merasa dapat durian runtuh. Kami kaget sekali. Namun begitu, kedatangan Bapak Harnojoyo adalah sebuah berkah,” demikian kata Sugiono, Ketua Mushalla Baitul Makmur.

Lalu, Sugiono coba memaparkan kondisi mushalla Baitul Makmur terkini. Beberapa tahun ini, warga yang bermukim di perumaham Griya Cipta Sejahtera melakukan shalat tarawih bersama di mushalla tersebut. Kondisi mushalla sudah cukup bagus karena lantainya sudah di pasang keramik.

“Tinggal tangga samping mushalla yang belum kita keramik,” cetusnya.

Menurut Sugiono, H Harnojoyo dikenal dengan sosok yang relegius, sangat memperhatikan kegiatan agama yang dianutnya. Orang nomor satu di Kota Palembang ini menjadi salah satu pelopor salat Subuh berjemaah di masjid-masjid dan mushalla yang ada di Palembang.

Safari Shubuh ini dilakukan Harnojoyo secara konsisten, selain itu Harnojoyo selalu hadir dan memberikan support terhadap kegiatan yang diadakan majelis-majelis Islam di Kota Palembang. Bersebab itu, warga perumahan Griya Cipta Sejahtera patut bersyukur memiliki pemimpin seperti Harnojoyo.

“Kami yakin ketika ulama dan umaro (pemimpin) sudah bersatu maka Palembang Darussalam akan bangkit, ini sudah terbukti, kita sangat bersyukur Walikota kita sangat relegius, selalu mengedepankan acara keagamaan, semoga beliau selalu diberikan rahmat oleh Allah Swt,” ucapnya.

Gayung pun bersambut. Guna membantu kebutuhan mushalla Baitul Makmur, H Harnojoyo pun menyerahkan bantuan berupa alquran dan uang tunai sebesar Rp 15 juta kepada pengurus mushalla Baitul Makmur .

“Alhamdulillah, kita bisa menunaikan Shubuh berjemaah. Pak Ketua, saya mau tanya, apakah tiap hari jemaah Subuh di mushalla ini selalu ramai?,” Harnojoyo menggelitik.

Menurutnya, bila setiap Shubuh mushalla ataupun mesjid diramaikan oleh jemaah, maka akan ada keberkahan bagi jemaahnya.

“Ini nikmat yang luar biasa. Saya mengajak seluruh warga perumahan Griya Cipta Sejahtera ini untuk bersama-sama membangun Palembang dan mensukseskan visi Palembang Emas,” tuturnya.

Ia pun merasa sagat tentram berada di tengah-tengah jemaah Mushalla Bairtul Makmur. “Pak RT dan Pak ketua mushalla, di sini (Mushala Baitul Makmur-red), jangan sambut saya dengan hidangan prasmanan. Saya sengaja datang guna menjalin tali silaturahmi dengan warga,” Harnojoyo berkata.

Kedatangan Harnojoyo di Mushalla Baitul Makmur juga bagian dari upaya  mengajak masyarakat untuk terus memakmurkan mushalla sebagai rumah peribadatan umat Islam.

“Dan, yang terpenting saya menyampaikan program-program serta rencana pemerintah kota palembang kepada warga. Dari safari Shubuh ini kita mulai,” ungkapnya.

Jupiter Herli, tokoh pemuda Griya Cipta Sejahtera kepada HALUAN SUMATERA menyampaikan, aspirasinya langsung kepada pemimpinnya.

“Alhamdulillah hari ini kito pacak ketemu pemimpin kito di rumah Allah. Senang nian rasonyo semoga program yang baik ini akan terus dilanjutkan,” pintanya.

Usai menunaikan shalat Shubuh berjemaah, Ustad Supriyadi coba menyampaikan isi ceramahnya tentang tipu muslihat iblis kepada umat muslim.

“Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku. Quran Surat Al-Mukminun ayat 97-98,” katanya.

Dia berujar, dan setan senantiasa memalingkan seseorang dari jalan Allah yang lurus, dan musuh ini tidak peduli kita terjerembab dalam jalan syubhat atau syahwat.

“Cara tersebut akan mereka tempuh, yang penting manusia bisa dipalingkan dari ketaatan menuju kemaksiatan dan dari jalan yang benar menuju penyimpangan,” tutupnya. (ERS)