Limbah B3 Memilki Nilai Ekonomis

7 tahun ago
211

20161124_091519PALEMBANG,HS – Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) masih memliki nilai ekonomis. Bahkan B3 bisa kembali menjadi bahan industri. Namun, dengan mempunyai nilai ekonomis dan sekaligus sifat berbahaya, maka itu dalam pemanfaatannya kembali perlu diatur.

Hal itu disampaikan Sekretaris Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Sumsel, Ridwan Firdaus saat sambutan dalam seminar di Ballrom Hotel Swarna Dwipa Palembang, Kamis (24/11). Seminar yang diselenggarakan oleh komunitas sahabat alam indonesia (KOSAI) mengusung tema pengelolaan limbah industri di Sumsel.

Ridwan menambahkan, sudah banyak upaya yang dilakukan dalam pengembangan SDA dan lingkungan hidup. Namun, masih banyak permasalahan yang masih belum diatasi secara menyeluruh. Seperti pemahaman, pengelolaan SDA dan lingkungan hidup khususunya pengelolaan limbah B3 yang dilakukan para pelaku industi di Sumsel.

“Limbah B3 merupakan limbah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung limbah. secara langsung atau tidak langsung dapat mencemari dan merusak lingkungan, kesehatan dan lainnya,” tutur Ridwan di hadapan para pelaku usaha dan peserta seminar tadi.

lanjut dia, Pemprov Sumsel melalui BLH Provinsi Sumsel telah melakukan beberapa kegiatan dan program B3 pembinaan pelaku industri antara lain, pengawasan, pelaksanaan, penilaian, bimbingan teknis dan seminar. “Diharapkan para pelaku industri dapat memahami dan melaksanakan pengelolaan limbah utamanya pengelolaan B3 dengan baik dan bertanggung jawab. Sehingga pengelolaan limbah di Sumsel dapat lebih baik lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Executive KOSAI, Muhammad Arwadi, menyampaikan, kegiatan ini berkerjasama dengan Forum Komunitas Hijau (FKH) Palembang dan instansi terkait.

Lanjutnya, diadakan seminar ini kedepan lingkungan semakin sehat. begitu juga dalam memproduksi limbah semakin tetap positif dan tidak membahayakan masyarakat.

“Semoga limbah industri yang dihasilkan baik disekitar lingkungan masyarakat tidak berdampak buruk sehingga lingkungan kita tetap terjaga,” tutupnya.

Seminar ini juga menghadiri beberapa narasumber yaitu Kepala BLH Provinsi Sumsel diwakili Sekretaris BLH Provinsi Sumsel, Ridwan Firdaus, Prof. Dr. Ir. H. M Said, PT. Medco E dan P. Indonesia, Dennie Junaedi, PT. Manggala Alam Lestari, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dan Dr. Ir. M Faizal.(*)