Produksi PTBA Alami Kenaikan Sebesar 9.9 Persen Dari Tahun Sebelumnya

7 tahun ago
317

Muarae Enim,HS-PT.Bukit Asam Tbk merencanakan produksi batubara sebesar 21,92 juta ton dan pembelian sebesar 0,4 juta, sehingga diperkirakan total produksi dan pembelian sebesar 22,37 juta ton pada 2017 ini. Produksi tersebut mengalami kenaikan 9,9% dari tahun sebelumnya sebesar 19,95 juta ton.
Hal tersebut disampaikan Sekertaris Perusahaan PT Bukit Asam Adib Ubaidillah melalui keteranganya yang diterima wartawan Jum’at (28/07/2017).

Triwulan I, Laba Bersih PTBA Naik 262%
Adib menjelaskan, selain merencanakan produksi batu bara, di 2017 PT Kereta Api Indonesia juga telah menyatakan komitmennya untuk mengangkut batubara PTBA dari lokasi tambang sebesar 20,48 juta ton.

“Pengangkutan masing-masing sebesar 17,24 juta ton menuju Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung dan 3,2 juta ton menuju Dermaga Kertapati di Palembang. Angkutan tersebut meningkat 7,1% dari tahun 2016 sebesar 19,12 juta ton, masing-masing 16,0 juta ton menuju Pelabuhan Tarahan dan 3,1 juta ton menuju Dermaga Kertapati.”, jelas Adib.

Selain itu, lanjut dia, PTBA juga menargetkan menargetkan peningkatan penjualan pada 2017 menjadi sebesar 23,17 juta ton, dengan komposisi 15,0 juta ton untuk memenuhi permintaan domestik, atau 58 persen dari total target Penjualan, dan ekspor sebesar 8,17 juta ton, setara dengan 42 persen dari total Penjualan.

“Target penjualan domestik naik 22% atau 2,7 juta ton dibandingkan tahun 2016,” ujarnya.

Sementara untuk pasar ekspor, di 2017 perseroan meningkatkan penjualan batu bara jenis low to medium range calorie untuk memenuhi permintaan pasar yang berasal dari Tiongkok, India, Taiwan, Jepang, Malaysia, Thailand, Kamboja, Filipina dan Vietnam.

Adib menegaskan, dalam upaya efisiensi secara berkesinambungan, perseroan terus melakukan efisiensi baik dari sisi operasi/produksi maupun optimasi investasi.

“Optimasi produksi yang dilakukan melalui operasional tahunan maupun perencanaan jangka panjang untuk memenuhi produk batubara yang mempunyai spesifikasi sesuai kebutuhan pasar. Investasi diprioritaskan kepada aktivitas yang menunjang operasional tambang,” jelasnya.

Adib menjelaskan, sejak tahun 2013 PTBA telah mengoperasikan secara penuh PLTU 3x10MW milik sendiri dalam memenuhi kebutuhan listrik untuk pengoperasian tambang di Tanjung Enim. Berlanjut 2014 mengoperasikan PLTU 2×8 MW secara penuh untuk pengoperasian pelabuhan Tarahan di Lampung.

“Pengoperasian ke dua PLTU milik sendiri ini sebagai upaya untuk menekan biaya produksi dan optimalisasi peralatan penambangan dengan menggunakan listrik untuk mampu beroperasi penuh tanpa ketergantungan sumber tenaga listrik dari pihak ketiga,” tambah dia.

Di sisi lain, tambah dia, dengan telah selesainya proyek peningkatan kapasitas sandar Pelabuhan Tarahan yang baru dengan kapasitas sampai 210.000 DWT akan memberikan daya saing yang kompetitif dari muatan kargo yang lebih besar dengan ongkos angkut yang lebih kompetitif. (Edward)