• Berita
  • Nasional
  • Wamen PPPA Veronika Tan Hadiri HUT ke-50 IWAPI: Dorong Perempuan Pengusaha MakinBerdaya

Wamen PPPA Veronika Tan Hadiri HUT ke-50 IWAPI: Dorong Perempuan Pengusaha MakinBerdaya

4 minggu ago
113


JAKARTA, HALUANSUMATERA.COM – Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) merayakan H
dengan tema Konsisten dalam Pemberdayaan Ekonomi Perempuan, Inovatif, Inklusif, Kolaboratif
Menuju Indonesia Emas. Perayaan ini menjadi momentum penting bagi IWAPI yang telah berkiprah
sejak 10 Februari 1975 dalam memperjuangkan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia.
Sejak didirikan, IWAPI telah berkembang pesat dengan kehadiran di 35 provinsi, 259
kabupaten/kota, bahkan hingga ke tingkat kecamatan. Organisasi ini juga memiliki satu perwakilan di
Malaysia. Saat ini, IWAPI menaungi lebih dari 40.000 anggota, yang 98% di antaranya adalah pelaku
UMKM perempuan.


“Peran UMKM perempuan dalam perekonomian nasional sangat signifikan. Berdasarkan data, 64%
UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan, yang memberikan kontribusi sebesar 61,07% terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) atau setara dengan Rp8,574 triliun pada tahun 2021. Hal ini
menunjukkan betapa pentingnya perempuan dalam mendukung perekonomian Indonesia,” kata Ir.
Nita Yudi, MBA Ketua Umum DPP IWAPl yang didampingi Ketua Panitia Pelaksana,
Hanna Fadel Muhammad.


Selama lima dekade, lanjut dia, IWAPI menghadapi berbagai tantangan, namun tetap bertahan dan
berkembang menjadi organisasi perempuan pengusaha terbesar di Indonesia dan ASEAN.
Keberlanjutan organisasi ini tidak lepas dari kolaborasi erat dengan pemerintah dan sektor swasta
dalam mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan.


Dikatakan Nita Yudi lagi, saat ini IWAPI mendapat kepercayaan dari pemerintah sebagai focal point
ASEAN Women Entrepreneurs Network (AWEN) Indonesia, organisasi yang mewadahi perempuan
pengusaha di 10 negara ASEAN. IWAPI juga ditunjuk sebagai Advocate dan Co-Chair dalam G20
Empowered.


“Dengan bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS pada 25 Januari 2025, IWAPI kembali dipercaya
sebagai Leader of Women Empowerment dalam forum tersebut,” ujarnya.
Nita menambahkan, di tingkat daerah, IWAPI menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendukung
kebijakan pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Keberadaan IWAPI berperan
penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 melalui kemitraan strategis dengan berbagai
pihak, baik di tingkat nasional maupun global.


Kontribusi IWAPI sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran
Rakabuming Raka dalam Asta Cita, 17 program prioritas, dan 8 Quick Win Program. Program-
program ini mencakup penciptaan lapangan kerja, penguatan kewirausahaan, peningkatan
pembangunan sumber daya manusia, kesetaraan gender, serta pemberdayaan perempuan dalam
ekonomi.


Sebagai bagian dari perayaan 50 tahun IWAPI berdiri, organisasi ini mengadakan kegiatan sosial
berupa pemberian makanan bergizi kepada siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, lansia, dan
perempuan difabel.

Menurut Nita lagi, kegiatan ini merupakan implementasi dari hasil Rapat Pleno DPP IWAPI ke-XXIX
dan Rakornas DPD se-Indonesia serta perwakilan Malaysia, yang menegaskan pentingnya program
peningkatan gizi dalam menciptakan generasi penerus yang sehat dan berkualitas.
“Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di lebih dari 50 titik di Indonesia dan Malaysia dengan
total lebih dari 50.000 paket makanan bergizi,” jelasnya.


Di era digital seperti sekarang ini, IWAPI terus berinovasi dengan meluncurkan IWAPI DIGITAL,
sebuah platform yang bertujuan meningkatkan literasi digital bagi perempuan pengusaha. Platform
ini mencakup iMarketku (marketplace IWAPI), iAcademiku (pusat pembelajaran online gratis untuk
anggota IWAPI), serta informasi lengkap mengenai organisasi IWAPI.


“Dengan adanya IWAPI DIGITAL, diharapkan para pengusaha perempuan dapat naik kelas dan
memperluas jangkauan bisnis mereka, IWAPI juga berkomitmen untuk terus memperjuangkan
peningkatan ekonomi perempuan dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan semangat inovatif, inklusif, dan kolaboratif, IWAPI siap menyongsong Indonesia Emas 2045,”
imbuhnya.


Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Veronica Tan, dalam sambutannya mengungkapkan,
dalam mendukung penguatan ekonomi perempuan, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama.
Oleh karena itu dia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga
pendidikan dalam menciptakan ekosistem yang lebih inklusif bagi perempuan.


Ke depan menurut dia, tantangan seperti kebutuhan ekonomi yang mendesak, kasus kekerasan
dalam rumah tangga (KDRT), perdagangan manusia, dan eksploitasi tenaga kerja, masih kerap terjadi
pada kaum perempuan.


Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada
generasi muda khususnya untuk kaum perempuan selaras dengan kebutuhan dunia kerja. Vero
menekankan bahwa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) seharusnya memiliki tingkat
penyerapan kerja hingga 80% setelah lulus. Jika terdapat kesenjangan keterampilan, maka pelatihan
tambahan harus diberikan agar mereka siap bersaing di pasar kerja.


“Menjadi pengusaha bukanlah hal yang mudah. Diperlukan disiplin, ketekunan, dan kemauan untuk
terus belajar. Generasi muda harus dibekali dengan etika, karakter, dan keterampilan yang
memadai. Jika seseorang tidak mampu menjaga kerapihan dan tanggung jawab dalam kehidupan
sehari-hari, maka akan sulit baginya untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses,” pungkasnya.