Lagi Enak Nyabu, Buronan Kasus Bajing Loncat Ditembak Mati

5 tahun ago
282
PALEMBANG,HS – Bajing loncat yang kerap membuat resah pengendara lintas provinsi, Ariyanto (23), akhirnya ditembak mati. Pelaku ditembak mati polisi karena melawan saat ditangkap.
“Sekitar pukul 14.00 WIB, anggota saya di Polsek Kertapatih menangkap salah satu pelaku kejahatan. Pelaku ditembak tepat di dada kiri,” kata Kapolresta Palembang Kombes Wahyu di RS Bhayangkara, Rabu (2/1/2019).

Sebelum ditembak, lanjut Wahyu, warga Dayang Rindu, Ketapatih, Palembang, ini lebih dulu menembak. Beruntung, timah panas dari senjata revolver rakitan milik pelaku meleset. Petugas pun membalasnya dengan tembakan.

“Ada dua kali dia menembak. Karena dia membahayakan, terpaksa diambil tindakan tegas. Pelaku meninggal saat perjalanan ke rumah sakit,” katanya

Dari catatan kepolisian, pria yang akrab disapa Tomex ini diketahui telah 17 kali melakukan aksi kejahatan dengan komplotannya. Mulai bajing loncat, begal, hingga penodongan terhadap pengendara sepeda motor.

Tidak hanya itu, pelaku juga sudah dua kali keluar-masuk penjara dalam kasus serupa. Bahkan terakhir dia menjadi buron karena jaringannya kerap membuat resah warga Kertapatih dan sekitarnya.

“Sudah 6 bulan menjadi buron kami. Tadi, pas ditangkap, pelaku sedang memakai narkotika jenis sabu. Ini ada alat isap atau bong yang diamankan juga dari lokasi penangkapan,” katanya.

Sementara itu, Kapolsek Kertapatih AKP Putu Suryawan mengatakan selama ini pelaku kerap beraksi pada siang hari. Bahkan mobil polisi pun pernah diserang.

“Selain bersenjata api, pelaku pernah melempar mobil kami pakai batu besar, kaca hancur dan dia kabur. Memang ini sudah nekat dan pengendara truk lintas provinsi dibuat resah karena barang-barangnya dijarah terus,” kata Putu menyambung pernyataan Kapolresta.

Dari penangkapan di salah satu tempat biliar di daerah Kertapatih, polisi mengamankan sepucuk senpi rakitan jenis revolver berikut tiga amunisi aktif dan dua buah alat isap sabu.

“Pelaku sementara ini masih di kamar mayat, menunggu dijemput pihak keluarganya. Komplotan lain masih dikejar. Kita sudah tahu identitas mereka,” tutupnya