Menkes: Meski Sudah Lansia, Bukan Berarti Berhenti Produktif

6 tahun ago
338
 
PALEMBANG,HS  – Rangkaian peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (Halun) 2018 di Palembang tahun ini benar-benar spesial. Selain digelar secara nasional melibatkan 34 provinsi, kegiatan yang ditandai dengan Seminar Nasional Kesehatan  Lansia ini juga dihadiri langsung Menteri Kesehatan (Menkes) RI,Prof Dr. dr Nila Farid Moeloek, SPM, Rabu (9/5) di Griya Agung.
Dalam sambutannya Menkes RI mengajak semua lapisan masyarakat untuk memahami pentingnya seorang lansia. Menurutnya meski sudah lansia bukan berarti seseorang itu berhenti produktif. Untuk menciptakan lansia yang produktif inilah Menkes mengimbau agar keluarga dapat memanfaatkan perannya mengarahkan lansia menjadi sosok yang mandiri.
” Lansia yang sehat hanya bisa diwujudkan dari keluarga yang sehat. Dan kami dari Kementerian menginginkan para lansia ini menjadi lansia yang sehat. Karena meskipun lansia, mereka tetap punya peran dalam bangsa ini,” jelasnya.
Saat lansia dikatakan Menkes, umumnya memang sudah memiliki minimal satu penyakit yang menyertai, namun demikian hal ini bisa dicegah. Dengan BPJS menurutnya tentu tidak akan banyai pengeluaran yang dihabiskan.
“Semakin minimal penyakit itu akan lebih baik. Makanya kita kuatkan dalam hal pencegahannya,” tambah Menkes.
Sementara itu, Plt Dirjen Kesehatan Masyarakat melalui Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kemenkes RI drg Kartini Rustandi M.Kes mengungkapkan secara alami proses menjadi tua mengakibatkan lansia mengalami kemunduran fisik dan mental.
Sehingga masalah kesehatan menjadi hal yang sangat mendasar bagi para lansia. Untuk itu diperlukan  upaya menyeluruh  untuk meningkatkan status  kesehatan lansia tersebut melalui peningkatan upaya promotif dan preventif. Hal ini bertujuan mempertahankan kondisi sehat dan kualitas hidupnya selama mungkin.
“Bentuk perhatian pemerintah kepada lanjut usia adalah pencanangan tanggal 29 Mei sebagai Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN). Hari ini dapat digunakan sebagai momen meningkatkan kesadaran, perhatian masyarakat terhadap lansia dengan cara melakukan sosialisasi dan kampanye mengenai kesejahteraan lansia termasuk lansia itu sendiri,” paparnya.
Mengenai seminar nasional lanjut Kartini, kali ini dilaksanakan dengan tema “Memperkuat Hubungan Lintas Generasi dalam Mewujudkan Lansia yang Sehat, Mandiri dan Produktif”. Acara seminar tersebut telah didahului dengan beragam kegiatan seperti  senam bersama lansia,  dan skrining kesehatan lansia.
“Seminar ini dihadiri oleh perwakilan 34 provinsi, pesertanya mencapai 700 orang meliputi lansia, LSM, serta lintas sektoral terkait. Selain seminar ada juga kunjungan ke Puskesmas, Posyandu dan RSMH,” tambahnya.
Melalui kunjungan lapangan itu diharapkan dapat menumbuhkan inspirasi dan motivasi bagi provinsi lain dalam melakukan penguatan kualitas pelayanan kesehatan bagi lansia.
Di tempat yang sama, Sekda Provinsi Sumsel Nasrun Umar yang hafir mewakili Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengungkapkan sangat gembira menjadi tuan rumah seminar nasional. Diapun mengajak agar semua masyarakat meningkatkan perhatian, kasih sayang dan cinta terhadap orang tua sebagai wujud melembagakan nilai-nilai sosial di dalam masyrakat agar selalu meneladani dan menghargai keberadaan para lanjut usia.
Dikatakannya penduduk Indonesia termasuk 5 besar negara dengan jumlah lansia terbanyak di dunia. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 jumlahnya mencapai 18,1 juta jiwa. Dan pada tahun 2014 menjadi 18, 78 juta jiwa. Diperkirakan pada 2025 jumlah ini akan meningkat  mencaoai 36 juta jiwa. Sementara di Sumsel diperkirakan mencapai 529.713 jiwa atau 6,6% dari total penduduk.
Dalam kesempata ini Sekda mengajak semua warga mengapresiasi keberadaan para lansia, karena sebelumnya mereka ini juga ikut berkontribusi bagi pembangunan. Melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), Gerakan Menuju Lansia yang sehat, mandiri, aktif dan produktif diharapkan lansia ini bisa berdaya guna dan sejahtera di masa tua.
Berkaitan dengan seminar itu Nasrun Umar berharap seminar itu dapat bisa lebih meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku keterampilan individu, keluqrga dan organisasi lainnya.
“Kami pemerintah provinsi Sunsel bersama pemerintah kabuoaten/kota terkait UU No.36 tahun 2009, dalam upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia berupaya terus meningkatkan kases masyarakat terhadap fasilitas kesehatan. Ini terlihat dari jumlah puskesmas dari jumlahnya 200 an menjadi 341 puskesmas tersebar di 17 kabupaten dan kota. Kemudian RSUD dan RS swasta di  setiap kabupaten/kota. Bahkan sebentar lagi tahun ini juga RSUD Provinsi Sumsel akan segera dioperasionalkan,” tutupnya