Apakah Kita Mau Jadi Tukang atau Pemilik ‘Rumah”?

7 tahun ago
386
HR Wijaya siap bertarung di Pilkada Kota Palembang 2018

PALEMBANG, HS – Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Palembang menetapkan Juni 2018 diselenggarakan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) kota Palembang. Sejumlah nama bakal calon (balon) walikota dan wakil walikota ambil ancang-ancang guna merebut hati masyarakat luas.

Satu diantara sosok yang bersiap jadi balon walikota Palembang 2018 adalah HR Wijaya. Di samping seorang CEO PT Graand Wijaya Persada, Wijaya tercatat seorang tenaga pendidik yang masih aktif. Ia juga dosen di universitas negeri ternama di kota Palembang. Nama HR Wijaya bahkan disebut-sebut pengusaha yang sukses dipelbagai ragam bidang usaha di tujuh provinsi dan 15 kabupaten di Indonesia.

HR Wijaya bahkan tak mempermasalahkan akan maju di jalur perorangan atau kendaraan partai politik. Namun, baginya yang terpenting sekarang ini adalah bagaimana dirinya mampu bersaing secara sehat menuju kursi  walikota Palembang di 2018.

“Saya nyatakan siap besaing di pilkada kota Palembang 2018 mendatang. Soal nanti lewat jalur independen atau kalau ada partai yang mengusung, saya akan terima asal partai itu mementingkan keberpihakan demi kesejahteraan rakyat. Dan, saya patikan tidak akan ada deal dengan partai politik apapun nantinya. Mungkin lebih baik saya buat kontrak politik dengan rakyat,” HR Wijaya berkata pekan ke-4 April 2017.

Lalu, bagaimana ‘modal’ yang ingin dibawa ke pilkada kota Palembang 2018? Cerita HR Wijaya, dirinya setidaknya telah membuktikan ke publik bahwa ia cukup sukses membidani bidang usaha yang dirintismya seperti properti, keagenan elektronikal mekanikal, mekanikal, konstruksi, dan keamanan.

“Ya, cukup banyak sih masyarakat yang minta saya agar maju sebagai balon walikota Palembang 2018. Diperkuat lagi adanya dukungan penuh dari pemuka masyarakat dan orang-orang hebat di kota ini,” HR Wijaya mengenang.

Komentar HR Wijaya tentang laju pembangunan di kota Palembang? Lugas ia berujar, persoalan yang dihadapi oleh kota Palembang terkini sangat unik dan bervariasi. Menurutnya, sebagai kota metropolitan, Wijaya belum melihat adanya program-program yang menyentuh langsung  di sektor industri kreatif yang melibatkan masyarakat luas. Jika melihat ke belakang, wong Palembang sebenarnya memiliki jiwa kretifitas yang handal.

“Saya lihat kebijakan yang diambil belumlah melibatkan masyarakat banyak. Buktinya belum adanya industri kreatif yang berpihak pada kesejahteraan rakyat. Masalah lainnya? Saya kira jangan cuma jadi pemimpin lewat pencitraan, sebab masalah yang sedang dihinggapi kota Palembang adalah solusi  bukan sebaliknya pencitraan,” sambungnya.

Bila sekiranya Allah SWT menghendaki jadi walikota Palembang, apa komitmen yang disajikan ? Jika itu benar-benar terjadi, lanjut Wijaya, dirinya memersiapkan konsep yang jelas dalam membangun kota. Antara lain dalam tempo 18 bulan, dirinya optimistis sanggup menyelesaikan segala permasalahan di depan mata. Karena itu, ia optimistis dapat menciptakan 240 sampai 400 lapangan pekerjaan setiap tahun selama kepemimpinannya.

“Insyaallah kalau masyarakat memilih saya jadi walikota Palembang. Begitu 18 bulan usai saya dilantik, saya akan selesaikan seluruh persoalan di kota ini,” HR Wijaya berkeyakinan.

Ada lima program yang segera mungkin dilaksanakannya bilamana HR Wijaya dipercaya memegang amanah jadi walikota Palembang. Pertama, reaktualisasi dan refitalisasi unsur aparatur sipil pemerintahan daerah. Kedua, tata kelola keuangan yang profesional akuntabel dan transparan. Tiga, peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana sarana dan utitalitas. Empat, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan keluarga. Lima, penciptaan lapangan kerja dan pendapatan masyarakat melalui pendekatan ekonomi kreatif.

“Ya, sekarang ini saya akan serahkan ke masyarakat pemilih. Saya hanya coba tawarkan program yang akan diwujudkan. Ibarat, saya memberi pilihan apa kita mau jadi tukang, pemilik rumah, penonton atau pelaku..?”, HR Wijaya berkata serius. (RINALDI SYAHRIL DJAFAR)