Harga tidak jauh  berbeda dengan pasar,  OP murah Fitri : kita akan evaluasi

1 tahun ago
198


PALEMBANG,HALUANSUMATERA.COM– Program menekan lonjakan harga bahan pokok di bulan suci ramadhan melalui operasi  pasar (OP)  murah yang akan digelar di 18 kecamatan yang digelar pemerintah kota (Pemkot) Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Palembang mendapat sorotan tajam Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda.


Fitri yang memantau langsung pembukaan OP murah Pasar Ramadhan, Senin ( 27/3/2023) pagi dihalaman Kantor Lurah 9 Ilir Kecamatan Ilir Timur (IT) 3, mendapati beberapa harga komoditas yang dijual di pasar Ramadhan tidak jauh berbeda dengan harga pasar tradisional.


Seperti harga gula kemasan,  Fitri melihat tidak ada perbedaan harga dengan harga pasar yang dijual Rp 13.500 per kg di OP murah pasar Ramadhan tersebut.


“Ini kita minta ke Dinas Perdagangan (Disdag) untuk evaluasi, kenapa harga tidak ada bedanya,” tegas Fitri.


Bahkan, OP Murah Bazar Ramadhan yang telah dibuka sejak pukul 07.00 Wib ini, Fitri mendapati masih kurang dipenuhi warga yang datang untuk berbelanja.


“Saya yang datang kecepatan atau memang masih belum ada warga yang datang,” sindir Fitri.


Bahkan dari 46 peserta yang memenuhi dibawah tenda halaman kantor lurah tersebut, Fitri menyempatkan bertanya secara lamgsung komoditas yang dijual dan harga yang di patok.


“Inikan operasi pasar murah, tentunya harga harus lebih murah dari pasar, kalau hanya selesih Rp 500 atau Rp 1.000 tentu orang akan malas,” tegasnya.


Kata Fitri, OP pasar kurah dinilai paling efektif untuk menekan harga sembako diiikuti tingginya lonjakan permintaan di bulan ramadhan ini.


“Kita juga minta dan banyak mengandeng pihak lain untuk terlibat dalam penjualan di OP murah Ramadhan ini, dsn juga meminta waktunya untuk diperpanjang lagi,” tegasnya.


Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Palembang Raimon Lauri mengatakan, pihalnya telah meminta distributor yang ada khususnya di lima komoditas yanh dijual di OP Murah Ramadhan ini untuk bisa menekan harga jual dari harga pasar biasa.


“Memang ada selisih Rp 1.000 itu sudah kita mintakan dengan distributor untuk lebih menekan harga,” katanya.


Sementara itu, pantauan di lapangan, antusias warga tidak terlalu untuk membeli bahan pokok dj pasar murah yang digelar,  rupanya banyak yang mengeluh dan terpaksa kembali karena harga komoditi yang dijual hanya terpaut Rp 500-1000 saja.