Manajemen SFC Akui Sulitnya Rekrut Pemain Anyar

8 tahun ago
266
Manajer Tim SFC, Nasrun Umar akui sulitnya rekrut pemain baru karena pemain berkualitas umumnya sudah dipagari oleh klub yang dibelanya saat ini.

PALEMBANG, HS – Sriwijaya FC mengalami kesulitan untuk mendatangkan pemain baru pada putaran kedua Torabika Soccer Championship (TSC) 2016,  mengingat status para pemain yang bermain di TSC terikat kontrak hingga akhir kompetisi.

Manajer  Tim Sriwijaya FC, Nasrun Umar mengungkapkan, Meski ada pemain yang menyatakan minatnya untuk bermain di Sriwijaya FC di putaran kedua, namun manajemen Laskar Wong Kito mengaku sulit mendatangkan rekrutan baru dalam waktu dekat ini.

Pasalnya, hampir seluruh pemain tersebut masih dipagari oleh klub asalnya masing-masing hingga akhir musim ini.

“Tentu kita mengedepankan etika saat merekrut pemain, jangan sampai menimbulkan polemik di kemudian hari. Apalagi pemain yang masih dipertahankan oleh klubnya atau masih memiliki kontrak hingga akhir musim nanti,” ungkap manajer SFC, Nasrun Umar di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang, Selasa (30/8).

Meski mengalami kendala, namun pihaknya mengaku di putaran kedua akan tetap melakukan penambahan pemain untuk memperkuat tim kebanggaan masyarakat Sumsel ini dalam perebutan gelar juara pada akhir musim.

“Kita masih ada waktu hingga nanti saat pendaftaran pemain ditutup, saya sendiri mengantongi nama-nama yang kemungkinan akan kita rekrut, dalam satu atau dua hari kedepan bisa saja sudah diumumkan,” ungkapnya.

Mengenai siapa saja yang akan direkrut, Nasrun masih menyimpan rapat-rapat, dirinya berharap agar suporter SFC bersabar menunggu hasil evaluasi.

“Evaluasi terus kita lakukan, jika nanti hanya mencoret tanpa mendapat penggantinya tentu akan merugikan tim. Jadi tidak perlu terburu-buru,” tambahnya.

Menurutnya berdasarkan evaluasi yang sudah dilakukan manajemen sejauh ini, Nasrun mengungkapkan bahwa ada beberapa lini yang perlu diperkuat untuk putaran kedua nanti.

“Selain sisi pemain, saya pribadi pun melihat ada kelemahan lain yang cukup terlihat selama ini seperti petaka di menit akhir,” jelasnya.

Nasrun mengungkapkan, pada putaran pertama Laskar Wong Kito sering kehilangan poin pada menit akhir pertandingan, akibatnya poin penuh terkadang harus musnah seketika.

“Banyak poin penuh di depan mata yang hilang karena lawan akhirnya bisa menyamakan kedudukan. Itu menjadi catatan penting dan kemungkinan ada perkuatan di lini belakang di putaran kedua ini,” pungkasnya. (AND)