Membangkitkan Kebersamaan Lewat Budaya
PALEMBANG,HS– Membangun kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi mengajak masyarakat untuk tidak meminum air dalam bentuk kemasan gelas, karena sampah plastik dari gelas air mineral akan sulit untuk dimusnakan dan mengakibatkan sampah plastik akan menumpuk dan berdampak pada lingkungan menjadi kotor dan terkesan kumuh.
Lagu sungsangku bersih ini adalah salah satu bentuk kampanye lewat pendekatan budaya bagi masyarakat sungsang untuk tidak membuang sampah sembarangan terutama ke sungai.
Meski membutuhkan waktu yang cukup lumayan lama, lambat laun kesadaran masyarakat sungsang mulai timbul untuk membersihkan sampah secara individu maupun bergotong royong.
Kebiasaan gotong royong yang dilakukan akhirnya menjadi rutinitad dan terjadwal, gotong royong yang rutin tdan terjadwal tersebut masyarakat Sungsang namakan dengan Jum’at Bersih, kegiatan Jum’at bersih ini dikomandoi oleh camat kades dan tokoh masyarakat, tokoh agama dan adat yang ada
Apalagi sekarang sungsang sudah menjadi daerah wisata, mau tidak mau suka tidak suka sungsang harus bersih sehingga turis yang datang kesungsang menjadi nyaman.
Permasalahan sampah disungsang tidak akan kunjung selesai meskipun sampah sudah dibersihkan oleh masyarakat Sungsang, sampah sampah masih akan terus berdatangan lewat aliran sungai Musi yang Muara ya berada disungsang, hal ini akibat kebiasaan masyarakat yang sembarangan membuang sampah kesungai Musi yang bermuara ke sungsang, akhirnya sungsangpun menjadi lokasi pembuangan sampah akhir karena sungsang berada di Muara Sungai Musi.
Kalau dilihat masalah tersebut penanganan sampah tidak bisa dilakukan sendiri oleh masyarakat Sungsang, penangan sumpah harus dilakukan secara bersinergi mulai dari tingkat RT Dusun, Desa, Kecamatan dan lintas Kabupaten kota, terutama bagi masyarakat dan pelaku usaha yang berdiam di sepanjang aliran sungai Musi untuk tidak membuang sampah sembarang ke sungai Musi.
Penulis : Ali GOik
