Pembangunan Drainase di Muaraenim Dikeluhkan Pemilik Ruko

8 tahun ago
284
Pembangunan drainase di Muaraenim mendapat keluhan pemilik ruko.
Pembangunan drainase di Muaraenim mendapat keluhan pemilik ruko.

MUARAENIM, HS – Proyek pembangunan saluran drainase di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Muaraenim, dipermasalahkan. Soalnya, rikes (cor beton cetak) yang dipasang pada drainase terlalu tinggi. Sehingga menyulitkan pemilik ruko maupun masyarakat yang hendak keluar masuk ke dalam toko.

Selain itu, pekerjaan pembangunan drainase terkesan lamban. Sehingga menyulitkan pemilik toko maupun masyarakat untuk beraktifitas. “Cor beton drainase ini lebih tinggi dari lantai ruko. Kami kesulitan lewat. Kami minta ketinggian cor beton drainase rata dengan lantai ruko,” jelas beberapa pemilik Ruko yang tak mau menyebutkan namanya.

Akibat cor drainase terlalu tinggi, membuat pemilik toko terpaksa membuat jembatan tambahan agar kendaraan bisa masuk ke dalam ruko. “Kami berharap, konstruksi pembangunan drainase dikaji ulang, agar kami tak kesulitan,” jelas mereka.

Terpisah, Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Muaraenim, H Ramlan Suryadi, dikonfirmasi mengatakan, rikes ataupun (cor beton cetak) drainase memang sengaja dibuat tinggi 20 cm dari permukaan jalan.

“Sebenarnya pemasangan rikes sudah sampai pada level siring bagian bawah. Namun dalam penggalian siring kita mengalami banyak hambatan,” jelas Ramlan, Sabtu (17/9).

Hambatannya, lanjutnya, di level bawah siring ternyata ada pipa induk PDAM dan ada jaringan kabel bawah tanah milik  Telkom. Sehingga, tak bisa menggali siring terlalu dalam lagi, khawatir terkena pipa induk dan jaringan kabel bawah tanah Telkom.

Menurutnya, konsep pembangunan drainase menggunakan cor beton rikes, tujuannya supaya pekerjaannya bisa capat dan tepat. ‘’Jika pakai rikes, setelah siring digali langsung bisa dipasang. Sehingga tidak mengganggu masyarakat pemilik toko maupun yang mau berbelanja,’’ ujarnya.

Dengan kondisi banyak kendala tersebut, pembuatan drainase akan digunakan cor manual tak lagi menggunakan rikes. Begitu juga penggalian tanah siring tak lagi menggunakan alat berat eksavator dengan ukuran besar, tetapi menggunakan ukuran mini.

“Kami berharap masyarakat mendukung proyek drainase ini, tujuannya agar pembuangan saluran air dalam kota jika musim penghujan menjadi lancar,’’ harapnya. (EDW)