Rodrigo Duterte Ajak Warga Bunuh Pengedar Narkoba

8 tahun ago
339
rodrigo-duterte
Presiden Filipina yang baru terpilih Rodrigo Duterte

Haluan sumatera – Presiden Filipina yang baru terpilih Rodrigo Duterte menyerukan kepada rakyatnya untuk ikut membasmi narkoba dengan membunuh para pengedar obat-obat terlarang itu.

Dia menawarkan uang imbalan bagi siapa pun yang bisa membunuh para pengedar benda haram itu.

Duterte sebelumnya sudah mengumumkan dia akan mengerahkan pasukan polisi dan militer untuk memerangi kejahatan.

“Kalau mereka ada di sekitar kalian, silakan hubungi kami, polisi atau lakukan sendiri kalau kalian punya senjata. Saya dukung kalian,” kata dia di depan kerumunan massa seperti di lasir merdeka.com.

“Kalau dia melawan sampai mati dan kalian bisa membunuhnya maka saya akan beri kalian medali,” lanjut dia.

Dia menambahkan, para pecandu narkoba tidak bisa disembuhkan di peringatkan.

“Jika Anda terlibat narkoba, saya akan membunuh Anda..saya benar-benar akan membunuh Anda,” kata dia.

Duterte menegaskan kampanye melawan kejahatan yang digembar-gemborkannya dengan memberi imbalan uang.

“Kalau dia mati, saya akan membayar lima juta peso (Rp 1,4 miliar) bagi gembong narkoba. Kalau masih hidup saya beri 4,999 juta peso saja,” kata dia sambil tertawa.

Lebih lanjud untuk membuktikan keseriusannya membasmi narkoba di negaranya Presiden Filipina Rodrigo Duterte membuktikan menembak mati tiap pelaku kejahatan narkoba. Polisi Filipina menembak mati lima pengedar narkoba dalam penggerebekan di Manila kemarin.

Polisi menemukan mereka memiliki 200 gram methamphetamine, senjata api, dan uang di tempat kejadian perkara (TKP). Data mencatat sejak perintah Presiden Duterte diterapkan angka kematian para pengedar naik hingga 200 persen.

Seperti yang diberitakan koran Daily Mail, Senin  beberapa waktu lalu presiden baru Filipina yang baru diresmikan pekan lalu ini berjanji untuk tidak kenal henti untuk memerangi kejahatan narkoba, kriminalitas, dan juga korupsi. Dalam enam bulan pertama dia menjamin perdagangan narkoba bisa dienyahkan.

Meski aturannya terbilang gila, dia tidak peduli karena yakin hal itu bisa efektif.

“Dalam merespon hal itu (aturan gila) saya melihat korupsi telah melukai dana pemerintah yang seharusnya dialokasi untuk membantu keluarga miskin, saya juga melihat bagaimana narkoba menghancurkan dan merusak hubungan keluarga, lihat dari kaca mata tersebut, jelaskan di mana letak kesalahan saya,” pungkasnya saat pidato pertama sebagai presiden.

Editor : SNI