Hary Tanoe : Pemimpin Harus Membumi

8 tahun ago
758

 

ew

PALEMBANG, HS – CEO MNC Group Hary Tanosoedibjo membagi resep suksesnya dalam memajukan dan membesarkan bisnis saat berkunjung ke Palembang, Sumatera Selatan.

“Hal penting yang harus dilakukan dalam meminpin perusahaan atau organisasi, seorang pemimpin harus membumi atau turun langsung ke bawah,” katanya saat berbagi pengalaman dengan pengusaha dan tokoh masyarakat Palembang di acara pertemuan Para Pelaku bisnis yang di prakarsai Febuar Rahman SH di hotel Aston Palembang, pada Senin 29 Agustus 2016 malam.

Dengan turun langsung ke bawah, menurut Hary Tanoe, pimpinan akan mengetahui secara riil kondisi organisasi atau perusahaan yang dipimpinnya, termasuk memahami secara detail potensi dan masalah organisasi dan karyawanya.

“Dengan begitu, pemimpin akan bertindak cepat dalam mengambil semua keputusan untuk perusahaan, karena dia tahu kondisi menyeluruh secara riil,” ujar Hary Tanoe yang juga Ketua Umum Partai Perindo.

Lain halnya bila pemimpin hanya duduk di belakang meja dan menerima berkas-berkas laporan saja. Hal ini dapat memancing perilaku buruk orang-orang di bawahnya.

“Kalau pemimpin hanya di belakang meja dampaknya bawahan akan melakukan pola ‘asal bos senang’ hal ini dapat mempercepat ambruknya suatu organisasi atau perusahaan,” katanya.

Hary Tanoe pun menjelaskan akan terus mengembangkan bisnisnya dan berperan besar terhadap perekonomian Indonesia,dia pun memaparkan kendala dan potensi ekonomi Indonesia mulai dari awal kemerdekaan hingga kondisi perekonomian saat ini.

“Tahun 70-an dulu kita menjadi pengekspor minyak dan produktivitas. Namun, untuk saat ini minyak tidak mumpuni lagi dan produktivitas Indonesia semakin menurun. Malah lebih mengarah menjadi negara yang konsumtif,”ujarnya.

Lebih lanjud Hary mengatakan apa yang terjadi terhadap perekonomian Indonesia saat ini membuat dirinya tergerak untuk terus bisa berperan dalam membangkitakan kembali perekonomian indonesia.
“Untuk saat ini saham MNC mencapi Rp75 triliun dan setiap tahun membayar Rp1,5 triliun kepada pemerintah,” tegasnya di Palembang.

Untuk itu, menurut dia, negara harus bangkit, mulai dari diri sendiri untuk mengembangkan diri. Sekarang ini pengusaha di Indonesia yang produktif hanya sedikit. Padahal pengusaha produktif itu merupakan penopang negara.

“Pengusaha harus bangkit, menjadi besar dan sukses. Di antara syarat pokoknya, harus mempunyai misi, konsekuen dan konsisten. Satu lagi, untuk sukses harus diusahakan dan kerja keras,” katanya. (SNI)