CEO Alibaba, Jack Ma Diajak Promosikan E-Commerce Indonesia

8 tahun ago
294
CEO Alibaba, Jack Ma
CEO Alibaba, Jack Ma

JAKARTA, HS – Jack Ma, pendiri dan CEO Alibaba Group, perusahaan perdagangan elektronik (e-commerce) terbesar di Tiongkok, ditantang untuk membantu pengembangan e-commerce di tanah air. Hal ini dilakukan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara karena ingin menjadikan e-commerce Indonesia bisa mendunia (goes international).

“Saya mengajak Jack Ma untuk mejadi adviser. Kita mau memposisikan Indonesia ini di pasar internasional. Kalau ada yang endorse di internasional kan lebih bagus. Kan mereka (adviser) bisa ngomong, ayo investasi di Indonesia, mereka bagus tuh, mereka lagi nyiapin ini, kan, mereka bisa ngomong kayak gitu,” kata Rudiantara, di Jakarta, Kamis (8/9).

Namun demikian, Rudiantara membantah penunjukan Jack Ma sebagai penasihat akan berbuntut terhadap penguasaan e-commerce Indonesia oleh Tiongkok, terutama soal data-data potensi ekonomi digital di Indonesia. Sebab, Jack Ma hanya sekadar berperan sebagai penasihat saja, tanpa ada kepentingan tertentu.

“Itu tidak ada kaitannya dengan data dan lain sebagainya. Dia kan cuma penasihat. Penasihat kan tidak harus di sini. Mungkin nanti komunikasi bisa lewat e-mail, rapatnya mungkin bisa setahun sekali. Orang-orang seperti Jack Ma waktunya susah. Makanya, kalau dibilang soal data, saya bingung data yang mana,” ujarnya.

Di sisi lain, lanjut Rudiantara, Indonesia memiliki proyeksi target bisnis e-commerce mampu mencapai US$ 130 miliar pada 2020. Karena itu, penunjukan Jack Ma sebagai penasehat merupakan salah satu cara agar bisa mencapai angka tersebut. Menurut dia, Indonesia akan terasa berat mencapai target itu jika tidak melakukan langkah ‘menggaet’ Jack Ma.

“Kalau kita hanya di dalam negeri, ya kecil. Justru, kita harus meningkatkan perdagangan, terutama produk-produk UKM ke luar negeri, dan, bagaimana meningkatkan investasi di dalam negeri,” jelas Rudiantara.

Kunjugan Jokowi ke Tiongkok

Pada akhir pekan lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Alibaba Group Corporate yang terletak di distrik Yu Hang, Hangzou, Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Dalam kunjungan tersebut, Presiden merasa perlu untuk mempelajari raksasa e-commerce tersebut agar dapat membantu memasarkan produk-produk ekonomi dari UKM dan kreator muda Indonesia di pasar Tiongkok.

Melalui pembicaraan antara Presiden Joko Widodo dan, Jack Ma, keduanya memiliki pandangan yang sama mengenai pengembangan UKM. Menurut Jack Ma, usaha-usaha kecil haruslah diberi akses terhadap teknologi agar dapat berkembang lebih jauh. Hal tersebut merupakan pandangan yang juga disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam sejumlah kesempatan.

“Jack Ma dan Presiden mempunyai pandangan yang sama tentang UKM. UKM itu harus diberdayakan untuk memanfaatkan teknologi. Visi dari Jack Ma itu juga sama, yakni bagaimana memfokuskan sasaran kepada UKM,” kata Menkominfo.

Sebelumnya, antara pemerintah Indonesia dan Alibaba telah memiliki bentuk kerja sama untuk memasarkan produk Indonesia ke pasar Tiongkok. Produk-produk tersebut dipasarkan melalui salah satu platform layanan Tmall (sebelumnya bernama Taobao Mall) yang juga dimiliki oleh Alibaba.

“Kita ini sudah kerja sama dengan Alibaba dalam platform namanya Tmall. Tmall itu adalah platform marketplace untuk Tiongkok. Masuklah namanya bagian dari itu Inamall, produk-produk Indonesia. Tapi, produk Indonesia yang masuk saat ini adalah untuk yang large fast moving consumer goods (FMCG) seperti Kopi Kapal Api dan Indomie,” ujar Rudiantara.

Inamall merupakan bentuk kerja sama pemerintah Indonesia dan Alibaba yang diinisiasi oleh Thomas Trikasih Lembong yang kala itu masih menjabat sebagai menteri perdagangan. Mulai beroperasi pada 8 Juli 2016, Inamall mencoba untuk menggenjot nilai ekspor dengan memasarkan produk-produk khas dari Indonesia ke pasar Tiongkok.

Pemerintah bertekad tidak hanya menyasar pasar Tiongkok semata. Melalui layanan yang merupakan bagian dari Alibaba tersebut, produk-produk UKM asal Indonesia diharapkan juga mampu menembus pasar internasional.

“Kemudian, UKM-UKM ini masuk juga ke AliExpress. AliExpress itu adalah platform yang sama dari Alibaba tapi untuk global. Jadi, UMKM kita diharapkan tidak hanya menyasar pasar Tiongkok, tapi juga di luar Tiongkok,” ungkapnya. (HS)