Film 3 Srikandi Kemas Sejarah Penting Dunia Olahraga Indonesia

8 tahun ago
753

645x430-dian-sastro-dukung-penuh-bcl-di-film-3-srikandi-1507093

Jakarta — Film 3 Srikandi menjadi penting dalam katalog perjalanan film Indonesia. Film ini mengemas sejarah penting dunia olahraga dengan bumbu drama yang ringan.

Film panjang perdana sutradara Iman Brotoseno ini mengangkat cerita dari Lilies Handayani (diperankan oleh Chelsea Islan), Kusuma Wardhani (Tara Basro), dan Nurfitriyana (Bunga Citra Lestari), tiga atlet panahan yang sukses menyumbang medali pertama bagi Indonesia di ajang olahraga terbesar, Olimpiade.

Perjuangan tiga atlet perempuan itu tidak mudah. Mereka memikul tanggung jawab untuk membayar harapan warga Indonesia yang haus akan gelar olahraga bergengsi tingkat dunia. “Tiga Srikandi” membayar lunas harapan itu dengan medali perak di Olimpiade Seoul, Korea Selatan, tahun 1988.

Guna menambah daya tarik cerita, Iman memberi porsi 30 persen fiksi dalam film ini.

“Film 3 Srikandi ini sejarah, kalau pun ada medali emas setelah medali perak di Olimpiade 1988, kami tetap sebagai sejarah pembuka Pintu gerbang setelah 36 tahun, baru pertama Indonesia dapat medali,” ujar Lilies dalam jumpa pers di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, pada Rabu (27/7/2016).

Senada dengan “Tiga Srikandi” asli, para pemeran merasa keterlibatan mereka dalam film ini lebih dari sekadar akting.

“Aku pribadi senang sekali, ini suatu prestasi bangsa. Selain mengedukasi, menghargai atlet nasional juga. Mudah-mudahan banyak yang termotivasi. Sewaktu syuting harus bangun pagi, disilplin, dalam dua bulan latihan panahan bersama. Hampir semua adegan sangat kompak. Semoga menginspirasi,” ujar Chelsea.

Bunga Citra Lestari, aktris yang bergabung sebagai “Tiga Srikandi” di saat-saat akhir sebelum syuting dimulai mengaku mendapat tantangan lebih. Dia menggantikan Dian Sastrowardoyo yang membatalkan peran dalam film ini.

“Saya bangga sekali bisa terlibat dalam 3 Srikandi, meski terakhir ikutan dengan persiapan yang minim. Challenge-nya aku paling banyak, karena mengejar chemistry, latihan fisik dan menghafal skenario dalam waktu lima hari,” ungkap Bunga.

Dari segi plot, 3 Srikandi sangat ringan untuk ditonton segala usia. Dialog yang mudah dicerna dan unsur komedi yang cukup kental membuat penonton terhibur di sepanjang film. Tanpa mengurangi nilai utama dalam film soal pengorbanan dan perjuangan yang luhur.

Selain dibintangi tiga aktris papan atas, aktor Reza Rahadian juga memegang peranan penting. Dia berperan sebagai Donald Pandiangan, pelatih tim panahan putri yang dikenal tegas, disiplin, dan memiliki obsesi akan kemenangan.

Mengangkat latar dan waktu pada era 1980, film ini ikut mengangkat kultur pop masyarakat urban kala itu. Termasuk terdengarnya lagu Ratu Sejagad, Astaga, dan secuplik film Catatan Si Boy. Sosok Soeharto juga muncul dalam beberapa adegan, menambah nuansa era 1980-an.

3 Srikandi mulai tayang pada 4 Agustus 2016 di Indonesia. Film ini juga tayang di Vietnam, Laos, Kamboja, Timor Leste, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura. (*)