Kurang Jeli Belanja, Konsumen Terima Wafer Kadaluarsa di Minimarket Ini

8 tahun ago
363

Jpeg

PALI, HALUAN SUMATERA – Hati-hati ketika membeli makanan di warung atau mini market, karena bisa jadi makanan yang kita beli tersebut sudah kadaluarsa. Hal itu ditemukan di Pendopo, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

Seperti di minimarket berinisial ‘DM’, yang terletak di Kota Pendopo, yang berlokasi di Jalan Merdeka, Kelurahan Handayani Mulya. Tanpa sepengetahuannya, konsumen diberikan produk wafer yang sudah kadaluarsa.

Pada produk wafer kemasan, diketahui masa kadaluarsa habis pada tanggal 21 Juli 2016. Bahkan, ketika awak media mengkonfirmasi ke pihak mini market, ada dua kotak wafer lagi yang juga sudah kadaluarsa.

Suherman ST, konsumen yang menjadi korban keteledoran minimarket tersebut menyayangkan masih dijajakannya produk yang sudah kadaluarsa tersebut.

“Tadi yang belinyo kawan kami Eko, di MM itu. Pas makannyo, memang raso wafer itu sudah agak dak lemak. Terus, pas kami liat tanggal kadaluarsanyo, ruponya sudah lewat. Yakni pada tanggal 21-7-2016 kemarin,” kata Suherman seraya menunjukkan wafer yang sudah kadaluarsa.

Harusnya, lanjut Suherman pihak toko melakukan pengecekan setiap awal pekan. “Harusnyo diteliti lagi setiap barang itu, jangan sampai kejadian ini terulang lagi. Mungkin setiap awal pekan harus dicek barang-barang dagangannya. Karena hal ini bisa membahayakan konsumen,” tegasnya.

Dirinya juga meminta agar pihak toko mau bertanggung jawab apabila dirinya dan beberapa temannya yang mengkonsumsi wafer tersebut mengalami gangguan pencernaan.

“Jelas, kami minta jaminan kepada pihak terkait. Bahkan, rencananya kami akan laporkan hal ini ke pihak yang berwenang menangani permasalahan ini,” pungkasnya.

Sementara itu, pihak minimarket ‘DM’ yang diwakili oleh Kepala Gudang, Fahmi meminta maaf kepada konsumen tersebut. Fahmi mengaku bahwa pihaknya setiap awal pekan melakukan pengecekan barang.

“Kami meminta maaf atas keteledoran pihak kami. Kami berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Ini keteledoran kami, maklum pak, dari 100 mungkin ada 1 barang yang tidak teliti,” kata Fahmi ketika dijumpai awak media. (MA)