Meski Patah Kaki, Martin Tetap Ikut UN

7 tahun ago
251

PALEMBANG,HS – Karena keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki siswa siswi dari SMP Negeri 22 Palembang dalam pelaksanaan UNBK harus menumpang di SMA Negeri 11.

Dari para siswa yang datang ke sekolah tersebut, ada hal yang berbeda. Ada siswa yang memasuki ruangan ujian dengan cara dibopong oleh panitia ujian dan pihak keluarganya.

Siswa tersebut ialah Muhammad Martin. Menjelang UN ini, tanpa diduga, pada 20 April yang lalu Martin mengalami kecelakaan. Ketika usai sekolah dan hendak pulang ke rumah, Martin yang saat itu berboncengan dengan temannya, harus bertabrakan dengan sebuah mobil yang membuat Martin mengalami patah kaki.

“Saya sampai masuk ke dalam kolong mobil dan patah kaki,” ujarnya.

Saat hendak melaksanakan UNBK ini, ia tak bisa melaksanakan ujian tanpa dibantu beberapa panitia. Kaki Martinpun tak bisa ditekuk seperti siswa lainnya. Menggunakan tiga buah kursi dan dilapisi bantal, Martin duduk menyampingi komputer, dan berusaha menjawab soal-soal yang diujikan.?

“Masih agak sakit sih kalau duduk seperti ini,” keluhnya.

Meski demikian, secara keseluruhan Martin mengaku dalam kondisi baik untuk melaksanakan ujian. Meski dengan berbagai kendala Martinpun mengaku bersyukur bisa mengikuti ujian, pasalnya Martin mengku, jika ia menunda untuk mengikuti UNBK, otomatis ia bakal ketinggalan dengan teman-temannya yang lain.

“Saya berharap meskipun patah kaki, saya tetap bisa mengisi soal dengan baik, dan dapat lulus. Saya juga berterima kasih kepada panitia dan pihak sekolah yang telah membantunya melaksanakan ujian,” katanya.

Sementara Kepala SMP Negeri 22, Nurbaiti mengatakan, meskipun sekolahnya harus menumpang di SMA Negeri 11, ia tetap yakin muridnya tetap akan menjalani ujian dengan lancar. Pasalnya, pihak sekolah setelah melakukan beberapa kali ujicoba UNBK sebelum melaksanakan UNBK yang asli.

“Ada 208 siswa kita yang melaksanakan UNBK hari ini. Karena komputer yang pas-pasan jadi ujian kita laksanakan sebanyak tiga sesi,” ungkapnya.

Khusus untuk Martin, Nurbaiti mengaku lebih memperhatikan kondisi Martin saat melaksanakan ujian. Karena pada hari pertama Martin sedikit mengeluh sakit ketika melaksanakan ujian, nantinya pihak sekolah akan memfasilitasi Martin untuk ujian di mobil.

“Kita akan tarik kabel di mobil agar dia tidak susah lagi, dengan demikian untuk hari kedua kita berharap Martin dapat lebih tenang dalam menjawab soal UN,”pungkasnya (HSN).
.

.